SajianSedap.com - Ngantuk menjadi tanda tubuh merasa butuh istirahat.
Saat menjalankan ibadah puasa, sering kali tubuh cepat merasa ngantuk.
Banyak yang bilang kalau itu dampak dari makan sahur terlalu banyak.
Alhasil, kita memilih untuk tidur siang.
Padahal itu belum tentu juga.
Bisa jadi sering merasa ngantuk di siang hari bisa jadi pertanda penyakit mematikan ini sudah menyerang tubuh.
Bahaya Sering Ngantuk
Banyak orang tak sadar, terlalu sering emrasa ngantuk dan kemudian tidur siang rupanya bisa menjadi pertanda adanya malapetaka di tubuh.
Orang yang terlalu sering tidur siang karena kurangnya kualitas tidur di malam hari.
Baca Juga: Garang Asem Ayam Recipe, Soul-Satisfying Food That Warm You up on Cold Nights
Hal ini bisa mengalami gangguan daya ingat yang merupakan gejala awal dari penyakit Alzheimer.
Hal ini diungkap oleh sebuah penelitian di Universitas California dengan judul 'Alzheimer's disease destroys neurons that keep us awake'.
Menurut penelitian itu, orang yang terkena Alzheimer akan kesulitan untuk tidur di malam hari.
Oleh karenanya, para penderita Alzheimer akan cenderung memilih tidur di siang harinya.
Hal ini dikarenakan sel saraf atau neuron yang ada pada otak mengalami penyusutan sehingga membuat kita tetap terjaga.
Tidur siang sendiri dikaitkan dengan peningkatan protein 'tau'.
Kemudian jika orang dengan penyakit Alzheimer tidur siang dengan durasi yang cukup lama maka akan membuat protein 'tau' yang ada di otaknya mengalami peningkatan yang signifikan hingga terjadi penumpukan.
Protein 'tau' yang menumpuk inilah yang akan membuat sel-sel saraf atau neuron itu menyusut.
Artikel berlanjut setelah video berikut ini.
Melansir dari Mirror.co.uk, orang yang terkena Alzheimer juga akan mengalami 'mood swing' dan kecemasan serta depresi yang berlebihan.
Tidur memang sangatlah penting untuk menjaga kondisi badan tetap bugar, namun bukan berarti tidur dalam waktu yang lama itu menjadi bagus untuk kesehatan.
Kita tetap perlu mengukur seberapa lama durasi tidur kita agar tidak berlebihan namun juga tidak kurang dari batas wajar.
Dilansir Grid.ID dari National Sleep Foundation, durasi tidur beragam tergantung dari usianya.
Bayi yang baru lahir (0-3 bulan) memerlukan 14 hingga 17 jam tidur dalam sehari.
Bayi yang berusia 4-11 bulan memerlukan tidur sebanyak 12 hingga 15 jam dalam sehari.
Balita berusia 1-2 tahun memerlukan 11 hingga 14 jam tidur dalam sehari.
Anak-anak usia 3-5 tahun memerlukan tidur sebanyak 10 hingga 13 jam dalam sehari.
Anak-anak usia 6-13 tahun memerlukan 9 hingga 11 jam tidur dalam sehari.
Remaja yang berusia 14-17 tahun memerlukan 8 sampai 10 jam tidur dalam sehari.
Remaja yang berusia 18-25 tahun memerlukan tidur sebanyak 7 sampai 9 jam sehari, begitu pula dengan yang berusia 26-64 tahun.
Kemudian, yang berusia lebih dari 65 tahun memerlukan 7 sampai 8 jam tidur dalam sehari.
Meski tidak serta merta menjadi indikasi seseorang terkena Alzheimer, namun agaknya Anda perlu waspada terkait kebiasaan satu ini.
Selain kebiasaan tidur siang yang terlalu sering, ada beberap gejala awal penyakit Alzheimer yang perlu diwaspadai.
Gejala Lain Alzheimer
Dikutip dari Kompas.com, melansir Alzheimer's Association, berikut beberapa gejala alzheimer yang kerap tidak disadari:
1. Sering lupa
Sering lupa sampai mengganggu kehidupan sehari-hari merupakan salah satu gejala alzheimer yang cukup umum.
Baca Juga: Padahal Gak Ngantuk, Mending Coba Makanan untuk Obat Atasi Sering Menguap ini, Pasti Ada di Rumah!
Tanda alzheimer ini bisa berupa lupa informasi yang baru dipelajari, misalkan lupa tanggal atau acara penting padahal baru diberi tahu.
Ada juga penderita yang kerap menanyakan pertanyaan yang sama berulang kali.
2. Sulit mengingat urutan atau memecahkan masalah
Gejala alzheimer lainnya yakni menurunnya kemampuan mencerna dan memecahkan suatu persoalan.
Hal itu tak jarang membuat penderitanya susah mengerjakan sesuatu berdasarkan urutan dan susah konsentrasi.
Misalkan tak bisa mengerjakan resep masakan yang biasanya diolah atau mengerjakan sesuatu langkah demi langkah.
Kondisi ini menyebabkan orang dengan alzheimer membutuhkan waktu lebih lama untuk mengerjakan sesuatu.
3. Tak bisa menyelesaikan tugas yang biasa dikerjakan
Penderita alzheimer tak jarang kesulitan merampukan pekerjaan yang sehari-hari dikerjakan.
Mereka bisa kesusahan mengemudi sembari mengingat jalan yang biasa disambangi sampai tak bisa membuat daftar belanjaan biasanya.
Ada kalanya, penderita juga tak bisa mengingat aturan serta lupa caranya menggunakan suatu alat sederhana seperti microwave.
4. Bingung dengan waktu dan tempat
Orang dengan alzheimer juga kerap mengalami disorientasi atau bingung dengan waktu dan tempat.
Mereka bisa lupa tanggal, musim, atau segala sesuatu yang tidak sedang terjadi.
Terkadang, ada juga penderita yang lupa mereka sedang ada di mana dan bingung bagaimana mereka bisa berada di sana.
5. Susah memahami gambaran visual dan spasial
Penyakit alzheimer terkadang menyebabkan gangguan penglihatan pada penderitanya.
Kondisi ini membuat mereka kesulitan membaca, menentukan warna, sampai memperkirakan jarak.
Dampaknya, tak jarang penderita jadi mengalami gangguan keseimbangan sampai kesulitan mengemudi kendaraan.
6. Tidak lancar berbicara atau menulis
Gejala alzheimer dapat menurunkan kemampuan berbahasa penderitanya, termasuk dalam berbicara maupun menulis.
Mereka jadi kesulitan berkomunikasi dengan orang lain.
Tak jarang, penderita berhenti di tengah percakapan karena bingung cara melanjutkannya.
Mereka kerap kesulitan memilih kosakata, susah menamai objek yang sebelumnya sudah dikenal, atau keliru menyebut nama.
7. Menarik diri dari lingkungan sosial
Tanda alzheimer lainnya juga dapat dikenali dengan perilaku menarik diri dari lingkungan sosial.
Hal itu tak lepas dari menurunnya kemampuan berpikir dan berkomunikasi dengan orang lain.
Akibatnya, mereka jadi enggan bekerja, tidak mau menjalani hobi, atau terlibat sesuatu dengan orang lain.
8. Gangguan suasana hati dan kepribadian
Gejala alzheimer lainnya yakni perubahan suasana hati dan kepribadian dari kondisi biasanya.
Penderita umumnya merasa bingung, curiga, depresi, takut, sekaligus cemas.
Tak pelak, penderita alzheimer jadi mudah kesal saat berada di rumah atau berinteraksi dengan orag lain.
Jika Anda atau orang terdekat merasakan beberapa gejala alzheimer di atas, segera konsultasikan ke dokter.
KOMENTAR