Ya, tanaman ini merupakan salah satu jenis tumbuhan yang manfaatnya bisa digunakan sebagai obat alami untuk menurunkan gula darah.
Di Indonesia, tanaman ini banyak dibudidaya pada daerah Wonosobo, Bandung dan Jogja.
Tanaman ini juga dijuluki dengan 'Mexican Sunflower' karena tampilan bunganya yang indah dan berasal dari Mexico.
Dilansir dari wikipedia, daun insulin memiliki warna daging umbi bervariasi, putih, krem, putih dengan ungu, pink, dan kuning.
Kulit umbi berwarna cokelat, merah muda, ungu, krem atau putih gading dan sangat tipis (1–2 mm), berdaun hijau tua seperti seledri, bunganya berwarna kuning berbentuk seperti bunga aster, memiliki sistem akar terdiri atas 4-20 akar berbonggol yang dapat mencapai panjang 25 cm dengan diameter 11 cm, dan sistem akar ekstensif berserat tipis.
Tanaman insulin adalah produk ideal untuk penderita diabetes.
Fruktosa atau gula buah di dalam umbi insulin terdiri atas 35 persen bebas dan 25 persen terikat fruktosa, sehingga karbohidrat tetap didapat meskipun konsentrasi gula darah rendah.
Keadaan inilah yang mencegah penderita diabetes dari hiperglikemia.
Selain itu, oligofruktosa atau serat larutnya menjadi bakteri menguntungkan dalam usus (prebiotik ), tetapi insulin sudah memiliki kualitas yang alami.
Menurut temuan penelitian, ekstrak daun insulin diduga juga memiliki potensi antikanker alias mampu mencegah berkembangnya penyakit kanker.
Selain itu, ekstrak tanaman insulin diduga memiliki efek antimikroba untuk melindungi tubuh dari gangguan bakteri dan jamur.
Akar dan daun insulin memiliki kandungan antioksidan yang cukup tinggi.
Senyawa bioaktif quercetin dan diosgenin di dalam tanaman ini memiliki efek antioksidan dan bisa membantu mengatasi gangguan hati, pankreas dan ginjal.
Artikel akan berlanjut setelah video di bawah ini:
Sebuah penelitian menemukan tanaman insulin memiliki efek diuretik yang mirip dengan furosemide, yaitu obat yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi dan edema.
Efek diuretik tersebut membuat ginjal mengeluarkan garam dan cairan tubuh yang tidak dibutuhkan atau berlebihan melalui urine.
Ekstrak tanaman insulin diyakini mampu menurunkan kadar kolesterol yang tinggi, sehingga dipercaya dapat mengurangi risiko terjadinya penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung koroner, serangan jantung, dan stroke.
Cara Manfaatkan Daun Insulin untuk Penderita Diabetes
Untuk mendapatkan manfaat dari daun insulin, pengidap diabetes perlu mengonsumsi dua daun di pagi hari dan dua daun lainnya di malam hari pada minggu pertama.
Saat memasuki minggu kedua, dosisnya hanya satu daun tiap pagi dan malam hari.
Kebiasaan ini harus dilakukan selama 30 hari dan daun harus dikunyah dengan baik sebelum ditelan.
Daun akan menghasilkan sedikit air yang dipercaya mengandung asam Corosolic, tanaman insulin yang dapat memiliki efek positif pada kadar gula darah.
Asam corosolic berguna dalam proses metabolisme glukosa layaknya insulin yang berguna untuk mengurangi kadar gula darah.
Zat tersebut dapat mengangkut glukosa ke dalam sel dan keluar dari aliran darah.
Maka dari itu, daun ini kerap dianggap ampuh untuk pengidap diabetes.
Namun, benarkah tentang hal ini?
Bubuk daun dari tanaman insulin ini telah terbukti efektif dalam mengendalikan kadar gula darah.
Beberapa studi menunjukkan, apabila konsumsi daun insulin bersamaan dengan obat konvensional membantu untuk menurunkan kadar gula darah dan mencegah komplikasi akibat diabetes.
Disebutkan juga apabila setelah 15 hari mengonsumsi daun Costus igneus ini akan terjadi penurunan tajam terhadap kadar gula darah.
Meski begitu, daun insulin tidak benar-benar mengobati penyakit diabetes.
Metode ini hanya dapat mencegah pengidap diabetes untuk tidak mengalami komplikasi berbahaya.
Selain itu sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi daun insulin.
Pasalnya, setiap orang memiliki kondisi yang berbeda-beda mengenai diabetes ini.
Artikel ini telah tayang di TribunPontianak.co.id dengan judul Daun Insulin untuk Diabetes, Ini Khasiat Luar Biasa Tanaman Insulin Obati Banyak Penyakit
Source | : | Tribun Pontianak |
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR