Sajiansedap.com - Di rumah tentu ada sabun.
Sabun memang dikenal ampuh sebagai pembersih yang mujarab.
Semua masalah rumah bisa beres dan bersih dengan sabun.
Namun ada hal yang harus anda perhatikan dari sekarang.
Hal ini berkaitan dengan vagina.
Vagina wanita sangat dilarang untuk dibersihkan dengan sabun.
Bahaya yang bisa mengancam tidak main-main loh.
Tidak percaya?
Mari kita simak ulasan lengkap berikut ini.
Bahaya Cebok Pakai Sabun
Mengetahui seluk beluk tentang alat reproduksi kita dan senantiasa menjaga kesehatannya merupakan hal yang penting banget untuk dilakukan!
Selama ini, masih banyak yang keliru mengenai cara membersihkan vagina yang benar dan tepat.
Enggak sedikit perempuan yang sering membersihkan vaginanya menggunakan sabun sewaktu mandi. Padahal ini berbahaya lho!
Kalau kita sering mencuci vagina dengan sabun, 5 bahaya ini bisa terjadi! Simak penjelasannya di bawah ini!
1. Meningkatkan risiko infeksi
Saat kita membersihkan vagina dengan sabun, minyak alami pada vagina bisa berkurang dan hilang. Hal inilah yang menyebabkan vagina lebih berisiko mengalami infeksi.
Padahal, minyak alami pada vagina ini berfungsi untuk melindungi vagina dari berbagai mikroorganisme.
2. Membunuh bakteri baik
Sabun yang mengandung parfum akan sangat membahayakan vagina kita!
Sabun biasanya mengandung antiseptik yang bisa menghancurkan bakteri baik dan juga mengubah tingkat pH pada vagina.
Hal ini menyebabkan vagina lebih mudah terkena iritasi dan lebih cepat merasa gatal.
3. Keputihan semakin parah
Kalau kita berpikir dengan mencuci vagina dengan sabun bisa menghilangkan keputihan itu salah besar!
Justru sebaliknya, mencuci vagina menggunakan sabun bisa bikin keputihan kita semakin parah dan enggak wajar.
Cobalah untuk mencuci vagina dengan air dingin, pakai celana dalam berbahan katun, dan konsumsi makanan seperti yogurt yang dipercaya bisa menurunkan risiko infeksi jamur.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :
4. Bahan kimia sabun enggak baik untuk kesehatan vagina
Yang namanya bahan kimia pastinya mempunyai efek samping yang seringkali membahayakan tubuh.
Termasuk ketika kita membersihkan vagina dengan sabun yang terbuat dari bahan kimia!
Bahan kimia pada sabun bisa menyebabkan sensasi terbakar di area sekitar vagina, lho!
5. Vagina jadi kering
Vagina yang sering dibersihkan menggunakan sabun, lama-kelamaan akan terasa kering di bagian mukosa.
Parahnya lagi, hal ini mampu menyebabkan masalah pembengkakan pada vagina!
Ciri-ciri Pembalut yang Tidak Layak Pakai
Selain untuk mencegah cairan tembus, juga untuk mempermudah beraktivitas.
Tidak heran, jika pembalut selalu masuk dalam daftar belanjaan.
Tapi, kadang wanita terlalu banyak membeli pembalut, walaupun hanya untuk persediaan selama sebulan.
Dan alhasil, pembalut terlalu lama disimpan.
Namun, setelah dipakai bukannya membantu saat menstruasi, pembalut yang disimpan lama justru menyebabkan beberapa gangguan di miss V.
Dilansir Grid.Id dari laman Women’s Health, inilah penjelasannya.
Pembalut terbuat dari kapas yang dapat dengan mudah menyerap cairan.
Menyimpannya di tempat yang lembap dapat sebabkan pertumbuhan bakteri, dan juga jamur.
Jadi, simpanlah pembalut dalam wadah tertutup yang kering, agar kebersihannya tetap terjaga.
Perhatikan juga kondisi pembalut sebelum dipakai.
Jika penutupnya sudah tidak rapat, sebaiknya jangan digunakan.
Karena bisa saja pembalut telah terkontaminasi oleh kuman, yang dapat masuk ke dalam pembungkus pembalut yang sudah tidak rapat.
Jangan lupa pula perhatikan tanggal kadaluarsanya juga kemasannya.
Jika kemasan sudah terlihat tua, atau memudar warnanya, sebaiknya pilih pembalut yang lain.
Keadaan pembalut seperti yang telah dijelaskan di atas dapat membahayakan miss v.
Bisa mengakibatkan keputihan, gatal, bahkan infeksi.
Karena mengingat pemakaian pembalut adalah saat menstruasi, dan saat itu, keadaan miss v sedang lembap.
Dan semakin memudahkan bakteri dan jamur untuk berkembang.
Nah jadi, jangan sembarangan menggunakan pembalutataupun asal simpan.
Meski sepele, dampak mengerikan bisa saja terjadi jika hal ini dilakukan secaraterus menerus.
Source | : | Sajian Sedap |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR