Selain itu juga kurang mengonsumsi makanan berserat.
Makanan dengan tinggi lemak hewani juga dapat meningkatkan risiko terkena kanker prostat.
Makanan tersebut termasuk daging merah dan produk olahan susu seperti keju, krim, susu, dan mentega.
4. Menggunakan Ponsel hingga Larut Malam
Salah satu kebiasaan yang dapat menyebabkan risiko terkena kanker prostat adalah menggunakan ponsel hinggal larut malam.
Hal ini dikarenakan, cahaya dari layar ponsel di malam hari dapat meningkatkan risiko kanker prostat.
Menurut penelitian, paparan cahaya tersebut dapat menekan produksi melatonin.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Hormon melatonin merupakan hormon yang membantu mengontrol tidur. Dengan tidur nyenyak di malam hari akan membantu meningkatkan kadar melatonin.
Sehingga meminimalisir risiko terkena kanker prostat.
Nah, itulah beberapa kebiasaan yang kerap diabaikan namun memicu risiko terkena penyakit kanker prostat.
SBY Berobat Kanker Prostat ke Luar Negeri
Staf pribadi SBY, Ossy Dermawan, dalam keterangannya pada Selasa (2/11/2021), dikutip dari Kompas.com mengatakan, kanker prostat yang diderita SBY masih stadium awal.
Penyakit ini terdeteksi setelah SBY melakukan pemeriksaan melalui metode MRI, biopsi, Positron Emission Tomography (PET) Specific Membrane Antigen (SMA) Scan, dan pemeriksaan lainnya oleh tim dokter.
"Sesuai dengan diagnosis dari tim dokter, Bapak SBY mengalami kanker prostat (prostate cancer)," ujar Ossy, dikutip Sosok.ID, dilansir dari Kompas.com, Rabu (3/11/2021).
"Kanker prostat yang diderita oleh Bapak SBY masih berada dalam tahapan (stadium) awal," lanjut dia.
Ossy mengatakan, tim dokter memutuskan untuk melanjutkan perawatan SBY ke sebuah rumah sakit di luar negeri yang lebih mumpuni.
Rumah sakit itu juga telah menyambut baik keputusan tersebut.
"Setelah dilakukan konsultasi yang mendalam dengan tim dokter Indonesia, termasuk para urolog senior, diputuskan medical treatment dilakukan di sebuah rumah sakit di luar negeri yang memiliki pengalaman panjang dan teknologi yang maju untuk menangani kanker prostat," jelas Ossy.
"Ketua tim dokter luar negeri dalam komunikasi langsung dengan SBY (via telemedisin), setelah mempelajari semua data kesehatan Bapak SBY, menyampaikan optimismenya untuk bisa mengatasi penyakit yang diderita Bapak SBY," ungkap Ossy.
Adapun saat ini, kata Ossy, SBY sedang sibuk menjalani kehidupan sehari-hari seperti menunggu klub bola voli Lavani berlatih, melukis, membaca, dan menulis.
SBY juga memohon agar masyarakat membantu doa untuk kesembuhan penyakitnya.
"Bapak SBY memohon doa dari para sahabat khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya agar medical treatment yang dilakukan dapat berjalan dengan baik," tutur Ossy.
Lebih jauh, rencana pengobatan SBY ini juga telah disampaikan kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Ossy Dermawan mengatakan, Presiden Jokowi memberikan respon yang baik atas rencana tersebut.
"Sesuai dengan etika dan tata krama yang dianut Bapak SBY, beliau sudah menelepon Bapak Presiden Jokowi untuk melaporkan rencana berobat ke luar negeri," kata Ossy dalam keterangannya, Selasa (2/11/2021).
Jokowi bahkan menjanjikan akan mengirimkan tim dokter kepresidenan untuk perawatan SBY atas kanker prostat yang dideritanya.
"Satu dua anggota tim dokter Kepresidenan akan mendampingi dalam pengobatan tersebut," terang Ossy.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR