Walau harum, ternyata aroma ini menandakan tubuh mengalami kenaikan gula darah.
Kadang tak disadari diri sendiri, tetapi aroma seperti buah ini biasanya disadari orang lain.
Timbulnya aroma seperti buah dari mulut menandakan tubuh mengalami diabetic ketoacidosis (DKA).
Kondisi tersebut merupakan situasi tubuh kekurangan insulin dan gula darah naik dengan signifikan.
Ketika DKA terjadi, tubuh tidak dapat memproduksi energi yang dibutuhkan untuk berkegiatan, akhirnya yang diurai ialah asam lemak.
Akibatnya darah dipenuhi asam ketones dan menimbulkan mual serta keinginan untuk buang air kecil terus-menerus.
Ini berbahaya, sebab dapat membuat tubuh mengalami dehidrasi dalam waktu cepat.
Biasanya yang mengalami hal ini adalah penderita diabetes tipe 1.
Jika ada orang di sekitar yang berkomentar bahwa bau mulut kita seperti buah, ada baiknya segera periksa ke dokter.
Apalagi jika diiringi pusing dan kelelahan, pandangan berkunang-kunang, dan turunnya berat badan secara tiba-tiba.
Selain bau mulut yang manis buah, beberapa gejala penyakit yang muncul dari bau badan.
1. Bau mulut tak sedap
Artikel akan berlanjut setelah video berikut ini:
Tak hanya bau seperti buah, ternyata bau badan yang keluar dari mulut tak sedap juga mengindikasikan penyakit serius.
Seringnya bau mulut kurang sedap diasosiasikan dengan penyakit mulut yang bisa sembuh sendirinya, seperti sariawan.
Ternyata ada kemungkinan penyakit lebih serius yang mengintai di balik bau mulut tak sedap.
Jika bau mulut tak sedap tidak kunjung hilang walau kita rutin menggosok gigi dan berkumur dengan antiseptik, kita bisa jadi menderita apnea tidur.
Apnea tidur menimbulkan dengkur parah setiap kita tidur serta mulut terasa kering setiap hari.
Namun tak hanya itu, apnea tidur jika tak segera ditangani bisa mengakibatkan napas berhenti mendadak saat tidur.
Hal ini tentunya berbahaya dan perlu ditindak secara medis.
Apnea juga menyebabkan kualitas tidur berkurang dan berhubungan erat dengan munculnya risiko diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung.
Source | : | Gridhealth |
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR