Sementara, putih telur mengandung protein yang disebut avidin.
Di dalam proses pencernaan, avidin dapat mengikat biotin di usus kecil, mencegah penyerapannya.
Karena panas dari memasak bisa merusak avidin, pada akhirnya tubuh dapat menyerap biotin lebih banyak.
Oleh sebab itu, ketika mempertimbangkan penyerapan biotin ini, mengonsumsi telur matang sempurna dianggap menjadi pilihan yang lebih baik ketimbang makan telur setengah matang.
Meski demikian, ketika seseorang memutuskan untuk mengonsumsi makan telur setengah matang, sangat kecil kemungkinannya hal itu dapat menyebabkan kekurangan biotin yang sebenarnya.
Untuk mengalami kekurangan biotin, seseorang kira-kira perlu mengonsumsi telur setengah matang dalam jumlah banyak, setidaknya selusin per hari untuk jangka waktu yang lama.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 4 Risiko Makan Telur Setengah Matang yang Perlu Dipertimbangkan
KOMENTAR