SajianSedap.com - Siapa yang tak kenal dengan sosok Ririn Ekawati.
Ibu dari dua anak dan artis ini memang begitu menarik perhatian dengan kecantikannya.
Meski karirnya moncer, namun istri dari aktor Ibnu Jamil ini sempat merasakan kesedihan.
Suami keduanya Ferry Wijaya meninggal di usia muda.
Padahal pernikahan keduanya baru seumur jagung saat itu.
Ditambah lagi, Ririn Ekawati tidak berada di sisi sang suami saat meninggal karena menjalankan ibadah.
Diam-diam mendiang Ferry Wijaya mengidap kanker darah yang mematikan.
Ferry Wijaya Meninggal Karena Kanker Darah
Meninggalnya Ferry tentu saja cukup mengejutkan publik.
Baca Juga: Buntil Daun Singkong Recipe, Even Die-Hard Meat Maniacs Will Love This
Sebab, usianya masih terbilang muda, namun Ferry meninggal dunia karena penyakit leukimia yang dideritanya selama satu tahun belakangan ini.
Manajer Ririn Ekawati, Mario alias Markoneng menyebutkan kronologi meninggalnya Ferry.
Ia menjelaskan, mulanya Ferry sempat dilarikan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Salemba, Jakarta Pusat sebelum dilarikan ke RSPI.
"Jadi memang sebelumnya dibawa ke RSCM. Disana itu UGD nya penuh dan dokter sudah sedikit ambil tindakan," ucapnya saat itu.
Karena hal tersebut, pihak rumah sakit menganjurkan atau merujuk ke RSPI.
Namun hal terburuk terjadi, dalam perjalanan ke RSPI, Ferry dinyatakan menghembuskan nafas terakhir.
Ririn pun tidak mendampingi suami saat menghembuskan nafas terakhir dikarenakan tengah menjalani ibadah umroh ke tanah suci.
Makanan Penyebab Leukimia
Deretan makanan penyebab leukimia ini ternyata sering kita konsumsi, lo!
Artikel berlanjut setelah video berikut ini.
Kurangi dari sekarang, yuk!
Kanker darah atau leukimia kini bisa menyerang siapa saja, baik yang muda maupun yang tua.
Makanan yang kita konsumsi pun ternyata berpengaruh, lo!
Terlebih makanan penyebabnya sering kita konsumsi.
1. Daging Olahan
Banyak aneka daging olahan yang beredar di pasaran.
Misalnya saja sosis dengan aneka jenis, atau daging patty pada burger.
Produk daging olahan ini pun juga muncul jadi berbagai jenis jajanan kesukaan anak-anak.
Dilansir dari Bonemarrowmx.com, laman dari Angeles Health International, salah satu rumah sakit terbesar di Meksiko, anak-anak yang mengonsumsi produk daging olahan secara reguler akan rentan terkena leukimia 74% lebih besar daripada anak-anak lain yang mengonsumsi sayur dan tofu.
Pasalnya, daging olahan sebagian besar mengandung sodium nitrit dan nitrat.
Dua bahan tersebut biasanya digunakan untuk preservatif sehingga makanan terlihat enak untuk dimakan.
Pada tahun 2009, sebuah penelitian menemukan bahwa 2 bahan tambahan ini ada erat kaitannya sebagai penyebab berkembangnya sel kanker, khususnya leukimia.
Sebenarnya, kedua bahan ini penting untuk ditambahkan karena juga bisa menurunkan resiko penyakit botulisme, yakni kondisi keracunan serius namun jarang terjadi.
Namun kalau konsumsinya dalam jumlah banyak, bahan tambahan ini bisa berbalik menjadi penyakit, salah satunya mengaktifkan sel kanker.
Soalnya di dalam tubuh nitrit bisa mengkonversi diri menjadi nitrosamin, yang merupakan bahan kimia karsinogenik atau pembentuk kanker.
Beberapa sayuran seperti seledri dan bayam juga mengandung nitrit.
Namun di dalam sayuran tersebut juga mengandung antioksidan, vitamin, dan mineral alami yang menyeimbangkannya.
Ada juga vitamin C dan D yang bisa menghambat terbentuknya nitrosamin di dalam tubuh.
Jadi daripada memberikan anak daging olahan secara terus menerus, lebih baik ganti dengan sayur atau tofu yang lebih sehat.
Pastikan juga anak tidak mengonsumsi produk daging olahan lebih dari satu kali dalam seminggu.
Selain itu, kita juga wajib menghindari makanan yang mengandung bahan pengawet atau mengandung bahan kimia.
2. Kopi
Kopi memang bukanlah sebuah makanan.
Tapi kandungan dalam minuman sejuta umat ini juga bisa picu timbulnya leukimia.
Percaya atau tidak, penelitian dari American Journal of Obstetrics & Gynecology menunjukkan kalau Ibu hamil yang mengonsumsi lebih dari dua gelas kopi setiap hari akan meningkatkan potensi bayi mengidap leukimia sampai 60%.
Sedangkan, Ibu hamil yang mengonsumsi lebih dari 4 gelas kopi akan meningkatkan resiko anak terkena leukimia sampai 72%.
Kesimpulan ini bisa didapat setelah peneliti mengadakan pengamatan pada pola minum kopi Ibu dari anak yang terkena leukimia.
Kafein dalam kopi mungkin bisa diterima Ibu, tapi tidak pada janin.
Hal ini karna metabolisme janin masih belum sempurna sehingga Ia tidak bisa sepenuhnya memetabolisme kafein.
Selain itu, kafein juga bisa mengubah pola tidur janin sampai pola gerakan janin pada akhir kehamilan.
Para peneliti ini juga percaya kalau kafein bertindak sebagai “Inhibitor DNA”.
Artinya, kafein mungkin mengubah DNA dari sel-sel janin, yang membuatnya jadi rentan terhadap leukimia.
Lebih ekstrimnya lagi, Denis Henshaw, Profesor Emeritus dari Efek Radiasi Manusia di Universitas Bristol, menunjukkan kalau bertambahnya kedai kopi di Amerika akan sejalan dengan bertambahnya jumlah anak-anak yang terkena leukimia.
3. Keripik Kentang
Biasanya, camilan keripik kentang kita pilih untuk menemani perjalanan atau kumpul bersama teman.
Rasanya yang gurih dan ringan, membuat kita tidak pernah merasa kenyang saat mengonsumsinya.
Tapi, menurut penelitian, keripik kentang kemasan bisa menyebabkan kanker.
Keripik kentang yang dijual bebas, ternyata mengandung zat Acrylamide.
Menurut National Cancer Institute (NCI), mengatakan bahan kimia ini bersifat karsinogenik atau pemicu kanker.
Bahan kimia ini juga merupakan racun reproduksi.
Zat ini biasanya ditemukan dalam produk industri speerti untuk membuat polimer, mengolah air dan membuat kemasan makanan.
Nah, zat ini aktif ketika makanan yang dikemas memiliki suhu 120 derajat celsius dan pada makanan yang berbahan baku kentang.
Hal ini terjadi karena asam amino asparagine (ditemukan dalam jumlah besar dalam kentang) membentuk akrilamida ketika dipanaskan.
Makanan yang memiliki suhu 120 derajat celcius ini biasanya merupakan makanan yang diproduksi dengan cara digoreng dan dipanggang.
Terlalu banyak mengonsumsi makanan ini bisa membuat Anda lebih tinggi terkena resiko kanker.
Oleh karena itu, kurangilah mengonsumsi keripik kentang kemasan yuk, mulai sekarang.
KOMENTAR