Dikutip dari Kompas.com, nasi mengandung zat pati yang bisa dicerna dan tidak bisa dicerna.
Nasi yang baru matang mengandung zat pati yang bisa dicerna, sehingga usus mampu mengubahnya menjadi glukosa dan diedarkan melalui pembuluh darah.
Zat pati yang bisa dicerna ini yang perlu diwaspadai oleh para penderita diabetes, atau yang memang ingin mengurangi risiko terkena diabetes.
Sebab, zat pati inilah yang bisa menyebabkan gula darah meningkat.
Bagaimana dengan nasi kemarin yang dihangatkan kembali?
Sebuah penelitian dari Pubmed NCBI membuktikan bahwa nasi dingin memiliki zat persisten yang tinggi, sehingga lebih aman dikonsumsi bagi penderita diabetes.
Nasi dingin yang dimaksud adalah nasi yang dimasak kemarin, lalu disimpan di kulkas selama 24 jam dan baru dihangatkan sebelum makan.
Nasi yang sudah melewati proses pendinginan itu memiliki zat persisten yang lebih banyak hingga tiga kali lipat dibanding nasi panas.
Mengonsumsi nasi dingin juga menghasilkan gula darah yang lebih rendah dibanding nasi panas yang baru matang.
Selain itu, kalori dalam nasi dingin juga menurun 50 hingga 60 persen.
Oleh sebab itu, nasi dingin cocok dikonsumsi bagi orang yang memang berisiko tinggi terhadap diabetes atau sedang diet.
Source | : | Nakita |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR