SajianSedap.com - Kalau lagi belanja bahan masak, Anda pasti sering banget borong tahu ya.
Sebab tahu memang sudah menjadi salah satu makanan favorit orang rumah.
Nah, kalau habis belanja tahu biasanya akan kita simpan di kulkas ya.
Dengan disimpan di kulkas, tentu tahu bisa jadi awet.
Namun, sebelum menyimpan tahu Anda bisa ikuti cara yang satu ini nih.
Ya, Anda bisa coba rebus tahu dulu sebelum disimpan.
Mungkin beberapa dari Anda ada yang heran.
Namun, ternyata merebus tahu sebelum disimpan bisa berikan efek menakjubkan ini loh.
Penasarankan? Yuk simak penjelasannya!
Baca Juga: Enjoying F&B in a Serene Park: Urban Farm at PIK 2 Returns With More Foods, More Fun Activities
Cara Simpan Tahu
Ada cara untuk mencuci dan menyimpan tahu untuk mempertahankan kualitasnya lebih lama. Berikut cara mencegah tahu jadi asam:
1. Dicuci di bawah air mengalir
Jenis tahu yang dapat dibeli di pasaran ada dua macamnya, yang putih tidak berkulit dan cokelat yang berkulit.
Jenis tahu tidak berkulit seperti tahu sutra, tahu kuning, tahu bandung. Sementara jenis tahu berkulit seperti tahu pong dan tahu coklat.
Cara mencegah tahu agar tidak berubah asam yaitu cuci tahu dibawah air mengalir segera setelah dibeli.
Perhatikan saat mencuci tahu putih, aliran air jangan terlalu deras sebab dapat menghancurkan tahu yang memiliki tekstur lunak.
Gosok-gosok tahu selama mencuci agar bersih.
2. Direbus sebelum disimpan
Bila tahu tidak langsung dimasak, ada cara untuk mencegah tahu berubah menjadi asam. Anda bisa merebus tahu sebentar sampai mendidih.
Proses perebusan ini dapat menghentikan fermentasi bakteri pada tahu, sehingga rasa dan aroma tahu tidak akan berubah asam.
Setelah direbus, tahu siap disimpan dalam wadah tertutup.
Sementara itu untuk jenis tahu berkulit, sebelum direbus peras dahulu tahu sampai air yang ada di dalam tahu keluar.
Lalu rebus tahu di air panas dalam waktu agak lama. Kemudian tiriskan dan peras kembali tahu supaya benar-benar bersih. Tahu kulit siap disimpan.
Jangan Beli Tahu dengan Ciri Ini
Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Jakarta Pusat Bayu Sari Hastuti mengatakan, dari sidak yang dilakukan di sejumlah pasar tradisional ditemukan cukup banyak tahu yang mengandung formalin.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Formalin tersebut digunakan agar tahu bisa bertahan lebih lama.
"Ada bahan pangan seperti tahu yang sering dikasih formalin supaya enggak cepat busuk," ujar Bayu saat dihubungi, Rabu (30/5/2018).
Bayu mengatakan, diduga pemberian formalin pada tahu tidak dilakukan di pabrik produksi melainkan di distributor agar tahu yang dijual bisa awet.
Masyarakat bisa menandai tahu yang diberi formalin dengan memegang tahu tersebut.
Bila terasa lebih kenyal, patut dicurigai tahu tersebut berformalin.
Konsumen juga bisa mengetahui apakah tahu tersebut berformalin atau tidak dengan mendiamkannya selama semalam.
Jika tahu tidak busuk, patut diduga tahu tersebut mengandung formalin.
"Kami sudah telusuri sampai pabriknya, bersih airnya, bahan bakunya, enggak ada formalin, jadi mungkin distributornya. Distributornya ngambil, ngasih ke pedagang supaya awet, kan pedagang enggak tahu kalau ada formalinnya," ujar Bayu.
Rabu pagi Sudin KPKP Jakarta Pusat dan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan DKI Jakarta melakukan sidak ke sejumlah pasar di Jakarta.
Pasar tersebut yaitu Pasar Senen Blok III, Pasar Gondangdia, Pasar Cikini, serta pasar modern di daerah Menteng dan Gajah Mada.
Dari sidak tersebut ditemukan sejumlah makanan yang mengandung formalin, boraks, dan penggunaan pewarna pakaian khususnya pada tahu, daging ayam, dan kerupuk.
Baca Juga: Satu Indonesia Wajib Tahu! Inilah 6 Penyebab Nyeri Ulu Hati yang Menyiksa, Bukan Cuma Usus Lambung
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul, Cara Cuci dan Simpan Tahu Agar Rasa Tidak Asam
Source | : | kompas |
Penulis | : | Gusthia Sasky T |
Editor | : | Gusthia Sasky T |
KOMENTAR