Bakteri ini berfungsi untuk mengukur kontaminasi air. Sedangkan 25 persennya, positif mengandung E. coli.
"Anda membersihkan meja, sebagai tempat makanan akan diletakkan, dengan kain dapur. Tapi, jika menggunakan kain dapur yang kotor, Anda sebenarnya malah memperkenalkan ratusan ribu bakteri pada makanan," kata Kelly Reynolds, peneliti dari Fakultas Kesehatan Masyarakat di University of Arizona Zuckerman.
Idealnya, kata Reynolds, handuk dapur harus dicuci setelah setiap kali digunakan.
Pilihan terbaik berikutnya, Anda bisa mencelupkan handuk dalam larutan pemutih yang diencerkan, dan biarkan sampai kering.
Reynolds menyarankan Anda untuk mengisi wastafel dengan air dan sedikit pemutih, yakni dua sendok teh.
Hal ini akan memperpanjang waktu Anda untuk terus menggunakan handuk sebelum dicuci. Setidaknya, setiap satu minggu sekali, cuci handuk Anda dalam mesin cuci.
2. Handuk mandi
"Residu pelembut kain menangkap lebih banyak bau. Cuka, menghilangkan itu semua," jelas ahli laundry Mary Marlowe Leverette.
Leverette merekomendasikan Anda mencuci handuk mandi dengan mesin cuci seperti biasa, tapi tanpa sabun melainkan diganti satu cangkir cuka.
Kemudian, cuci kembali dengan deterjen biasa.
Ahli laundry, Mary Gagliardi mengatakan, lakukan juga dua kali bilasan, jika mesin cuci Anda memiliki pilihan tersebut.
Kemudian, keringkan segera untuk mencegah kelapukan.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Anda mungkin terbiasa menggunakan handuk mandi selama berminggu-minggu sebelum mencuci, tapi para ahli menyarankan untuk mencucinya setelah tiga kali digunakan.
Saat Anda sakit, penting untuk mendisinfeksi handuk dengan pemutih klorin (jika handuknya berwarna putih) atau desinfektan seperti lysol yang mengandung fenolat (jika handuk tidak putih).
3. Handuk wajah
"Kotoran dan bakteri memiliki cara bertahan pada kain lap," kata Eric Schweiger, dari New York Schweiger Dermatology.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR