SajianSedap.com - Denada merupakan salah satu penyanyi yang cukup dikenal di Indonesia.
Namun beberapa waktu lalu ia harus menghadapi kenyataan jika sang buah hati satu-satunya divonius mengidap kanker darah.
Bahkan selama beberapa tahun, Denada harus meninggalkan karier menyanyinya untuk mendampingi sang anak melakukan perawatan dan pengobatan di Singapura.
Ia juga diketahui sempat menjual aset rumahnya untuk perawatan sang anak.
Kini meski kondisi sang anak sudah membaik, anak Denada masih tinggal dan melakukan perawatan di Singapura.
Belajar dari anak Denada yang diketahui mengidap kanker darah, tentu para orangtua harus waspada.
Sebagai penyakit yang sulit terdeteksi, kankerdarah rupanya bisa dipicu oleh makanan yang kerap jadi lauk di meja makan ini.
Hal ini tentu harus jadi perhatian bagi para ibu di rumah.
Lantas apa makanan penyebab kanker darah ini?
Makanan Penyebab Kanker Darah
Memang ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan seseorang terserang kanker darah.
Namun, makanan jadi salah satu penyebab utama kanker darah bisa menyerang tubuh.
Salah satu makanan yang bisa menjadi pemicunya adalah daging olahan.
Banyak aneka daging olahan yang beredar di pasaran.
Misalnya saja sosis dengan aneka jenis, atau daging patty pada burger.
Produk daging olahan ini pun juga muncul jadi berbagai jenis jajanan kesukaan anak-anak.
Dilansir dari Bonemarrowmx.com, laman dari Angeles Health International, salah satu rumah sakit terbesar di Meksiko, anak-anak yang mengonsumsi produk daging olahan secara reguler akan rentan terkena leukimia 74% lebih besar daripada anak-anak lain yang mengonsumsi sayur dan tofu.
Pasalnya, daging olahan sebagian besar mengandung sodium nitrit dan nitrat.
Dua bahan tersebut biasanya digunakan untuk preservatif sehingga makanan terlihat enak untuk dimakan.
Pada tahun 2009, sebuah penelitian menemukan bahwa 2 bahan tambahan ini ada erat kaitannya sebagai penyebab berkembangnya sel kanker, khususnya leukimia.
Sebenarnya, kedua bahan ini penting untuk ditambahkan karena juga bisa menurunkan resiko penyakit botulisme, yakni kondisi keracunan serius namun jarang terjadi.
Namun kalau konsumsinya dalam jumlah banyak, bahan tambahan ini bisa berbalik menjadi penyakit, salah satunya mengaktifkan sel kanker.
Soalnya di dalam tubuh nitrit bisa mengkonversi diri menjadi nitrosamin, yang merupakan bahan kimia karsinogenik atau pembentuk kanker.
Beberapa sayuran seperti seledri dan bayam juga mengandung nitrit.
Namun di dalam sayuran tersebut juga mengandung antioksidan, vitamin, dan mineral alami yang menyeimbangkannya.
Artikel akan berlanjut setelah video berikut ini:
Ada juga vitamin C dan D yang bisa menghambat terbentuknya nitrosamin di dalam tubuh
Jadi daripada memberikan anak daging olahan secara terus menerus, lebih baik ganti dengan sayur atau tofu yang lebih sehat.
Pastikan juga anak tidak mengonsumsi produk daging olahan lebih dari satu kali dalam seminggu.
Selain itu, kita juga wajib menghindari makanan yang mengandung bahan pengawet atau mengandung bahan kimia.
Tak hanya daging olahan, bagi Anda penggemar kopi juga harus waspada.
Kopi memang bukanlah sebuah makanan.
Tapi kandungan dalam minuman sejuta umat ini juga bisa picu timbulnya leukimia.
Percaya atau tidak, penelitian dari American Journal of Obstetrics & Gynecology menunjukkan kalau Ibu hamil yang mengonsumsi lebih dari dua gelas kopi setiap hari akan meningkatkan potensi bayi mengidap leukimia sampai 60%.
Sedangkan, Ibu hamil yang mengonsumsi lebih dari 4 gelas kopi akan meningkatkan resiko anak terkena leukimia sampai 72%.
Kesimpulan ini bisa didapat setelah peneliti mengadakan pengamatan pada pola minum kopi Ibu dari anak yang terkena leukimia.
Kafein dalam kopi mungkin bisa diterima Ibu, tapi tidak pada janin.
Hal ini karna metabolisme janin masih belum sempurna sehingga Ia tidak bisa sepenuhnya memetabolisme kafein.
Selain itu, kafein juga bisa mengubah pola tidur janin sampai pola gerakan janin pada akhir kehamilan.
Para peneliti ini juga percaya kalau kafein bertindak sebagai “Inhibitor DNA”.
Artinya, kafein mungkin mengubah DNA dari sel-sel janin, yang membuatnya jadi rentan terhadap leukimia.
Lebih ekstrimnya lagi, Denis Henshaw, Profesor Emeritus dari Efek Radiasi Manusia di Universitas Bristol, menunjukkan kalau bertambahnya kedai kopi di Amerika akan sejalan dengan bertambahnya jumlah anak-anak yang terkena leukimia.
Selain itu, kemungkinan leukimia juga bisa bertambah kalau Ibu hamil juga merokok.
Ingat, pengobatan terbaik adlaah pencegahan yang dilakukan sejak dini.
Jadi tidak ada salahnya Anda mulai mengurangi asupan makanan tersebut unutk menghidari kanker darah menyerang tubuh.
Source | : | sajiansedap |
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR