SajianSedap.com - Celana jeans atau pakaian berbahan denim hingga kini jadi salah satu mode yang masih bertahan dan eksis.
Jeans diangap jadi salah satu bahan pakaian yang tidak mudah rusak seingga sebagian besar orang pasti memilikinya.
Nah, bagi Anda pemilik celana jeans banyak yang belum sadar mengapa celana jeans sebagian besar berwarna biru bukan?
Ya, jika Anda perhatikan, sejak dulu celana jeans selalu berwarna biru.
Meski kini ada warna lain seperti warna cokelat, hitam bahkan hingga warna-warna cerah, namun biru tetap jadi ciri khas celana jeans atau baju dengan bahan denim.
Barangkali Anda berpikir lantaran warna biru dianggap warna netral.
Atau bisa jadi lantaran warna biru jadi salah satu warna favorit.
Ternyata alasan mengapa celana jeans kebanyakan berwarna biru bukan lantaran hal tersebut loh.
Ada sejarah khusus yang memberikan alasan mengapa kebanyakan celana jeans berwarna biru.
Lantas seperti apa sebenarnya?
Berikut informasi lengkapnya.
Mengapa Celana Jeans Berwarna Biru
Jika diperhatikan, sebagian besar warna jeans yang ada di pasaran berwarna biru.
Orang sering menyebut celana ini sebagai "blue jeans."
Levi Strauss disebut-sebut sebagai pencipta jeans.
Namun, menurut laman Levi Strauss & Co, bukan dia orang pertama yang membuat jenis kain tersebut.
Jeans dibuat dari bahan denim yang asalnya dari kota Nimes di Perancis.
Itulah kenapa namanya denim, dari kata de Nimes.
Apa yang dilakukan Levi Strauss adalah mematenkan gaya celana denim dengan paku keling agar celana itu lebih kokoh.
Sederhananya, dia hanya memberikan sentuhan baru pada denim yang sudah lama menjadi pakaian kebanyakan kaum pekerja.
Levi mengambil desain yang sama pada celana katun berwarna cokelat yang disebut "duck", dan diterapkan pada jeans.
Nah, warna biru dipilih sebagai warna khas denim karena sifat kimia pewarna biru.
Pada saat itu, sebagian besar pewarna biru meresap ke kain dalam suhu panas, sehingga warna lebih mudah menempel ke bahan.
Namun, pewarna biru indigo yang dipakai di jeans zaman dahulu hanya menempel di bagian luar benang, menurut laman Slate.
Ketika denim yang diwarnai dengan biru indigo dicuci, ada bagian pewarna dan benang yang hilang.
Semakin sering dicuci, denim terasa semakin lembut dan pada akhirnya lebih nyaman dipakai.
Blue jeans pun naik pamor dan menjadi bagian sejarah dari mode klasik Amerika, seiring dengan turunnya permintaan untuk celana duck.
Nah ternyata itulah alasan mengapa kebanyakan celana jeans berwana biru.
Nah selain keunikan warnanya yang sebagian berwarna biru, ada juga bagian celana jeans yang juga jadi ciri khas, yani kancing kecil di bagian saku.
Dikutip dari Tribun Travel, meskipun Anda semua terbiasa memakai celana jeans, tetapi tak banyak yang tahu tentang kancing tembaga kecil yang biasa menempel di sekitar saku celana jeans.
Artikel ini akan berlanjut setelah video berikut ini:
Anda mungkin menganggapnya tidak penting atau hanya bagian dari desain saku celana jeans.
Padahal, kancing tembaga ini bukan dibuat hanya karena alasan estetika, tetapi memiliki nilai sejarah yang menarik.
Kancing tembaga ini juga memiliki tujuan tertentu.
Dikutip dari laman Elitereaders.com, Kamis (7/2/2019), ialah Gold Rush yang masa ketika emas mulai ditemukan di California pada tahun 1848.
Para penambang emas yang bekerja di sana di sana tidak ingin baju 'overall' mereka melorot dan mengganggu saat bekerja.
Mereka juga menginginkan celana yang awet.
Rupanya, banyak penambang mengeluh karena celana mereka cepat usang, terutama di bagian kantong dan jahitannya pun mudah robek.
Lalu, salah satu pelanggan Levi Strauss, Jacob Davis yang merupakan penjahit dari Reno, Nevada berpikir menambahkan pengencang logam untuk menyatukan kantong celana jeans.
Dia menemukan bahwa kancing paku tembaga bisa memperkuat bagian celana yang cenderung mudah robek.
Celana yang terpasang paku tembaga pun langsung populer di Reno.
Davis pun ingin segera mematenkan ide membuat pelindung tembaga di saku celana jeans temuannya.
Sayangnya ia tidak memiliki cukup dana untuk itu.
Pada tahun 1872, Davis menulis surat kepada Strauss dan menawarinya kerjasama.
Strauss dan para mitranya pun menerima untuk melanjutkan pekerjaan itu.
Sejak saat itu ia mulai memproduksi celana jins dengan tembaga.
Penemuan Davis dipatenkan pada 20 Mei 1873 dan ia juga dijadikan manajer produksi Strauss.
Berkat davis dan paku keliling itu, maka celana jeans yang kita pakai saat ini bisa awet dan tahan sangat lama.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Mengapa Kebanyakan Jeans Berwarna Biru dan Memiliki Saku Kecil?
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR