SajianSedap.com - Beralihnya meteran listrik manual dengan meteran listrik dengan model token listri memang jadi terobosan baru bagi PLN.
Dengan cara ini pelanggan bisa mengatur pengeluaran sesuai kebutuhan, karena daya listrik diatur sesuai dengan jumlah yang dibeli oleh pelanggan.
Pelanggan tinggal membeli pulsa listrik di berbagai gerai yang bekerjasama dengan PLN.
Namun ada salah satu hal yang kerap sedikit mengganggu pelanggan listrik yang memakai meteran listrik model token ini.
Dibanding dengan meteran biasa, saat daya listrik hampir habis, biasanya token listrik ini kan berbunyi.
Biasanya ada batas tertentu saat token listrik ini berbunyi.
Memang bunyi ini adalah peringatan agar pelanggan segera membeli token listik, namun terkadang bunyi ini cukup mengganggu kenyamanan.
Nah rupanya bunyi ini bisa dimatikan.
Selain itu, Anda bisa mengganti interval atau jarak alarm token listrik ini supaya tidak terlalu seirng.
Seperti apa caranya mematikan alarm token listrik yang berbunyi dan mengganti interval alarm token listrik ini?
Berikut ulasan lengkapnya.
Baca Juga: Pantas Token Listrik Gagal Diisi, Ini Penyebabnya dan Begini Solusinya
Tak perlu bingung jika token listrik Anda sering berbunyi.
Anda bisa kok mengganti jarak atau interval bunyi pada token listrik ini supaya tidak terlalu seirng atau jangka waktunya terlalu pendek.
Pelanggan bisa memasukan kode dengan memencet tombol 456 di meteran, kemudian dilanjutkan dengan memasukan dua angka untuk menentukan batas kWh saat alarm berbunyi.
Misalnya, pelanggan bisa menekan 45610 lalu menekan tombol enter, maka alarm akan berbunyi saat berada di angka 10 kWh.
Jika ingin alarm berbunyi di 5 kWh, pelanggan tinggal memasukan kode 45605 di meteran rumah.
Pamuji Irawan, Manager Bagian Transaksi Energi Listrik PLN UP3 Singkawang menerangkan, dengan memasukan kode 456 ditambah dua angka dibelakangnya, pelanggan bisa menentukan jumlah kWh untuk menentukan kapan alarm berbunyi.
Tidak hanya itu saja, Pamuji juga menerangkan, pelanggan bisa mengecek jumlah batas minimal kWh yang tersimpan di meteran prabayar.
Caranya dengan menekan kode angka 79 pada tombol meteran, lalu menekan enter.
Kemudian LCD meteran akan menampilkan jumlah kWh minimal untuk menyalakan alarm.
"Jadi batas kWh minimum di meteran listrik prabayar bisa diubah untuk menyesuaikan kapan alarm berbunyi," terang Pamuji.
Baca Juga: Token Listrik Cepat Habis? Bisa Jadi Karena Kebocoran Instalasi, Coba Cek
Selain itu, pelanggan juga bisa menunda durasi alarm yang berbunyi pada meteran.
Caranya dengan menekan kode 123, kemudian dilanjutkan dengan tiga digit angka untuk menentukan berapa menit alarm ditunda.
Misalnya, pelanggan memasukan kode 123030, maka alarm akan berbunyi satu kali setiap 30 menit.
Jika pelanggan memasukan angka 123999, maka alarm akan berbunyi satu kali setelah 999 menit atau 16,65 jam berikutnya.
Untuk mengetahui berapa lama alarm meteran berbunyi, pelanggan bisa mengecek dengan menekan angka 78.
Mudah bukan caranya?
Jadi Anda tidak akan merasa terganggu lagi karena bunyi token listrik yang akan habis ini.
Namun cara ini tergantung merek meteran atau token listrik yang digunakan.
Sementara itu untuk mematikan alarm token listrik sementara saat berbunyi, ada angka lain yang harus Anda tekan.
Baca Juga: 6 Cara Hemat Token Listrik untuk Anak Kos, No. 3 Buru-buru Ubah Kebiasaan Buruk ini
Masukkan angka 812.
Tekan tombol ENTER.
Jika berhasil, alarm token listrik akan berhenti berbunyi.
Sebagai catatan, kode tersebut berfungsi untuk mematikan bunyi alarm secara sementara.
Durasinya pun berbeda-beda untuk setiap merek meteran.
Jika meteran listrik Anda bermerek Itron, kode tersebut akan mematikan suara alarm selama 5 hingga 10 menit.
Sementara itu, jika meteran listrik Anda bermerek Hexing dan Glomet, kode tersebut akan mematikan suara alarm selama satu jam.
Nah, itulah cara mudah untuk mematikan alarm token listrik yang berbunyi dan mengagnti jarak bunyi alarm token listrik Anda.
Baca Juga: AC Nyala 24 Jam Tapi Meteran Listrik Tetap Tidak Bunyi, Triknya Cuma Tekan Satu Hal Ini
Source | : | Tribunpontianak |
Penulis | : | Dok Grid |
Editor | : | optimization |
KOMENTAR