Hasrat memenuhi egonya itu bisa berlanjut hingga ke selingkuh fisik hingga terjadi berulang kali.
"Hal-hal seperti itulah yang membuat potensi perselingkuhan pada orang narsistik lebih tinggi," tandas dokter Haekal.
Mengutip laman Web MD, seperti kebanyakan gangguan mental dan kepribadian lainnya, kemungkinan penyebab narsistik diakibatkan oleh kombinasi banyak hal.
Beberapa penyebabnya meliputi faktor genetik, lingkungan (hubungan orang tua dan anak), neurobiologi (hubungan antara perilaku dan sistem saraf), serta pola asuh orangtua.
Bahkan menurut penelitian, anak-anak yang terlalu banyak dihujani oleh pujian dari orangtua juga berisiko mengalami kepribadian narsistik saat dia tumbuh dewasa.
Anak-anak yang sering diabaikan atau dilecehkan juga dapat mengembangkan faktor risiko narsistik.
Kondisi tersebut membuat mereka merasa perlu menjaga diri mereka sendiri karena tidak ada orang lain yang memandang keberadaannya.
Sementara itu, gangguan kepribadian narsistik lebih banyak dialami oleh pria daripada wanita, yang cenderung muncul pada saat remaja atau dewasa.
Apakah gangguan kepribadian narsistik bisa disembuhkan?
Gangguan kepribadian narsistik tidak dapat diatasi dengan penggunaan obat medis, tetapi melakukan terapi psikologis dapat membantu.
Tujuannya adalah untuk membangun harga diri seseorang dan membangun harapan atau ekspektasi yang lebih realistis.
Baca Juga: Jangan Sampai Lengah, Begini 5 Ciri Pasangan Selingkuh Di Media Sosial, Nomor 3 Patut Dicurigai!
Cara Menghilangkan Bau Apek pada Selimut Tanpa Dicuci, Irit Deterjen Cuma Ditabur 1 Bahan ini
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Raka |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR