Setiap kali stoking nilon peserta diadu dengan yang lain, nyamuk selalu tertarik pada Subjek 33.
Untuk melihat apakah respons itu hanya sebuah kebetulan, peneliti meminta 56 orang lagi untuk bergabung dalam penelitian ini, tetapi nyamuk tetap setia pada Subjek 33.
Setelah apa yang disebut turnamen selesai, para peneliti memeriksa senyawa kimia dari setiap peserta dan memperhatikan bahwa magnet nyamuk menghasilkan asam karboksilat.
Asam karboksilat ini merupakan senyawa yang digunakan oleh bakteri pada kulit manusia untuk menghasilkan bau badan yang unik, pada tingkat yang jauh lebih tinggi daripada yang lain.
JAdi orang yang memiliki asam karboksilat ini denga kadar tinggi memiliki kecenderungan disukai oleh nyamuk.
"Ada hubungan yang sangat, sangat kuat antara memiliki sejumlah besar asam lemak ini pada kulit Anda dan menjadi magnet nyamuk," Leslie Vosshall, penulis studi dan ahli neurobiologi di Rockefeller University di New York, mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Vosshall menambahkan bahwa ini sebetulnya mengetahui bau mana yang paling disukai nyamuk bukan tujuan dari penelitian ini.
Harapannya adalah nyamuk akan kehilangan daya tariknya terhadap manusia atau tidak dapat membedakan subjek, sehingga manusia tak jadi sasaran empuk nyamuk.
"Namun bukan itu yang kami lihat. Itu membuat frustrasi," katanya.
Dengan menguji orang yang sama selama beberapa tahun, penelitian menunjukkan bahwa perbedaan besar ini bertahan, Matt DeGennaro, seorang ahli neurogenetik di Florida International University yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut, mengatakan kepada The Associated Press.
“Magnet nyamuk tampaknya tetap menjadi magnet nyamuk,” kata DeGennaro.
Meskipun para peneliti tidak berhasil dalam tujuan mereka, temuan mereka dapat membuka jalan bagi cara membuat obat nyamuk.
Satu-satunya cara untuk mengubah bau seseorang, kata para peneliti, adalah dengan memanipulasi mikrobioma kulit; dan, jika mungkin, mengolesi kulit seseorang seperti Subjek 33 dengan senyawa seseorang yang tidak menarik bagi nyamuk dapat membantu orang tersebut menghindari gigitan.
Meski begitu, penelitian ini masih terus dikembangkan dan tidak menemukan akan ada penemuan baru mengenai bau spesifik yang disukai oleh nyamuk.
Baca Juga: Cara Membasmi Jentik Nyamuk di Bak Mandi, Tinggal Pakai Bahan Dapur Murah Ini
Source | : | usatoday.com,dailysabah.com |
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR