Formalin merupakan larutan tak berwarna dan baunya menusuk.
Di dalam formalin terdapat sekitar 37 persen formaldehid dalam air dan biasanya ditambahkan metanol hingga 15 persen sebagai pengawet.
Formalin dikenal luas sebagai bahan desinfektan dan banyak digunakan untuk embunuh kuman seperti pembersih lantai, pembasmi serangga, bahan pembuatan zat pewarna, bahan pembuatan parfum, kosmetik, dam pengeras kuku, hingga pembuatan pupuk urea.
Namun ada sejumlah pabrik ‘nakal’ yang menggunakan formalin pada produk tahu yang diproduksinya. Adapun ciri-ciri tahu berformalin yakni jika dipegang dengan jari tidak akan rusak.
Begitu juga jika tahu kita jatuhkan, tahu tidak akan mudah hancur.
Bentuk tahu berformalin pun biasanya lebih padat dibanding tahu yang menggunakan bahan-bahan yang aman digunakan.
Cara lainnya untuk membedakan apakah tahu yang dibeli mengandung formalin atau tidak yakni dengan membiarkannya selama satu malam.
Jika tahu tidak busuk, patut dicurigai bahwa tahu mengandung formalin.
Sebelumnya polisi baru saja menggerebek dua pabrik tahu di Desa Waru Jaya, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor yang dikabarkan menggunakan formalin pada produknya.
Kepala BPOM RI, Penny Kusumastuty Lukito mengatakan telah mengamankan sejumlah barang bukti termausk bahan baku formalin padat.
“Barang bukti yang ditemukan adalah bahan baku formalin padat berupa serbuk sebanyak 8 kilogram, dan cair 30 kilogram, tahu 4.000 pcs, dilokasi satunya serbuk padat formalin 60 kg, tahu 1.500 pcs, kemudian yang diamankan adalah bubur tahu 18 drum kecil, 5 drum besar, kemudian ada tangki air 500 liter yang mengandung formalin," ungkapnya.
Source | : | Sonora.ID |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR