SajianSedap.com - Anda yang menggunakan aplikasi chatting pasti sudah tidak asing lagi dengan penggunaan emoji.
Makanya, ragam jenis emoji pun jadi makin banyak dari hari ke hari.
Tapi ternyata, masih ada dari kita yang salah mengartikan emoji, lo.
Salah satunya adalah emoji 2 tangan yang bertemu ini.
Selama ini kita anggap emoji ini sebagai bentuk minta tolong , kan?
Atau juga ada yang menganggapnya sebagai emoji berdoa.
Nah, ternyata selama ini kita salah besar.
Ini dia arti sebenarnya dari emoji 2 tangan yang bertemu ini.
Arti Emoji 2 Telapak Tangan yang Menyatu
Aplikasi chatting menyediakan berbagai macam emoji yang bisa mewakili ekspresi dan perasaan pengguna.
Salah satu emoji yang populer adalah emoji tangan, yang juga punya banyak jenis dan arti.
Namun, karena bentuknya yang kecil, seringkali emoji tangan dimaknai berbeda oleh pengirim dan penerimanya, lo.
Untuk itu, rasanya Anda perlu tahu macam-macam emoji tangan dan memahami artinya masing-masing.
Nah, salah satu emoji yang paling sering dipakai adalah emoji telapak tangan menyatu.
Namun ternyata, selama ini kita salah mengartikannya, lo.
Anda mengaku saja kalau kamu mengira emoji dua telapak tangan disatukan adalah menunjukkan ekspresi berdoa.
Pengguna bisa jadi memang sering menganggapnya demikian dan menggunakannya untuk mengiringi chat yang menyinggung doa dan harapan.
Akan tetapi, selama ini ternyata kita salah besar.
Pasalnya, aslinya emoji tersebut ialah emoji high five yang merujuk dua orang sedang tos.
Waduh!
Pasti baru tahu kan?
Selain itu, emoji angkat tangan ini juga seringkali salah arti, lo.
Emoji angkat tangan tidak berarti mewakili ekspresi menyerah karena suatu hal.
Akan tetapi, ini berarti bahwa seseorang merasa antusias dan menandakan ada sesuatu yang perlu dirayakan.
Anda sekarang sudah tahu macam-macam emoji, arti, dan penggunaannya, bukan?
Cara Charge HP yang Benar
Smartphone bisa digunakan untuk membantu mengerjakan banyak hal, mulai dari mengecek e-mail, membaca berita, memotret, hingga aktivitas dengan berbagai media sosial dan pesan instan.
Sayangnya, dengan banyak fungsi tersebut, umur baterai masih menjadi kendala.
Rata-rata smartphone saat ini memiliki waktu pakai 4-5 jam jika digunakan secara intens.
Tentunya waktu tersebut tidak cukup untuk menemani aktivitas penggunanya seharian.
Berikut beberapa tips meng-charge smartphone yang baik dan benar agar baterai bisa berumur panjang.
1. Jangan dibiarkan habis total
Baca Juga: Telat Bayar BPJS? Ini Dia Cara Cek Tunggakan BPJS Cuma Lewat HP, Lengkap Panduan Step by Stepnya
Banyak yang mengatakan agar baterai smartphone sebaiknya dibiarkan habis terlebih dahulu sebelum di-charge kembali.
Hal itu memang benar, tetapi itu hanya untuk baterai dengan bahan nikel, yang saat ini sudah mulai ditinggalkan, sehingga saran di atas sudah tidak relevan.
Smartphone-smartphone modern saat ini sudah menggunakan baterai berbahan litium-ion, yang cara perawatannya pun juga berbeda dari baterai bahan nikel.
Baterai smartphone sebaiknya dijaga agar daya yang disimpan di dalamnya tetap di atas 50 persen atau minimal 20 persen.
Meski begitu, sesekali daya baterai juga perlu "dikuras" hingga habis, misalnya sekali dalam sebulan untuk keperluan kalibrasi.
2. Jangan "di-charge" semalaman
Kebiasaan membiarkan baterai terhubung dengan charger semalaman sambil ditinggal tidur juga ternyata tidak baik.
Walau beberapa charger bisa memutus arus listrik jika daya sudah terisi 100 persen, membiarkan baterai selalu berada dalam kondisi 100 persen terisi juga tidak baik.
Mengisi baterai sebentar saja hingga terisi penuh secara berkali-kali malah lebih baik untuk kesehatan baterai dibanding dibiarkan dalam kondisi nol persen atau 100 persen secara terus-menerus.
Baterai litium juga rawan jika dibiarkan sering kehabisan daya sebab baterai tersebut juga memiliki komponen yang bisa digunakan untuk merusak baterai sendiri untuk mencegah agar baterai tidak meledak.
Walau tidak terjadi tiap hari, pengguna wajib waspada.
Baca Juga: 3 Cara Membuka Sandi HP yang Lupa, Tanpa Panik dan Mudah Dilakukan
3. Hindari tempat yang panas
Hindarkan smartphone dari tempat-tempat yang panas, misalnya di dashboard mobil di bawah kaca depan mobil, walau smartphone dalam keadaan mati sekali pun.
Sebab, panas yang terpapar bisa merusak baterai. Baterai litium idealnya disimpan dalam suhu 15 derajat celsius.
Suhu ekstrem yang bisa ditangani adalah antara minus 40 hingga 50 derajat celsius.
4. Langsung ke soket listrik
Menghubungkan baterai dengan charger melalui soket listrik adalah cara yang paling direkomendasikan.
Walau saat ini diperkenalkan metode pengisian ulang baterai secara nirkabel, metode tersebut juga menghasilkan panas yang tidak baik untuk baterai.
Metode menghubungkan charger dengan soket listrik juga lebih cepat dan aman jika dibanding menghubungkan smartphone dengan USB komputer atau laptop menggunakan kabel data/charger.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR