SajianSedap.com - Beberapa waktu lalu curhatan putra Pasha Ungu, Kiesha Alvaro viral di media sosial.
Keisha Alvaro adalah anak sulung Pasha Ungu dengan Okie Agustina.
Di depan Alvin Adam, Keisha Alvaro mengungkap isi hatinya.
Ia mengaku sempat tak mau bertemu Pasha Ungu selama 11 tahun, lo.
Pasalnya, Ia mengaku trauma karena perceraian Pasha dengan Okie Agustina saat usianya masih 5 tahun.
Trauma yang dialami Keisha ini tentu saja disayangkan banyak orang.
Sebenarnya, ada beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua supaya anak tak terkena dampak negatif dari percerain orang tua.
Keisha Alvaro Tak Mau Bertemu Pasha Ungu
Kiesha Alvaro mengaku sempat mengalami trauma karena perpisahan orang tuanya, Sigit Purnomo Syamsuddin Said dan Okie Agustina.
Apalagi ketika itu usia Kiesha Alvaro masih lima tahun.
Imbasnya, ia sampai pernah mengalami perundungan karena perceraian orang tuanya.
Diketahui Kiesha saat itu memilih untuk tinggal bersama sang mama.
Lantaran Kiesha tak mau bertemu ayahnya yang ketika itu memilih menikah lagi dengan Adelia Wilhelmina.
Kiesha menceritakan kisahnya itu dalam tayangan Alvin In Love di kanal YouTube Cumi-cumi, yang diunggah Jumat (4/11/2022).
"Ayah enggak mau sama bunda lagi, oke, tapi jangan nikah lagi. Ternyata ayah nikah lagi, di situ Kiesha ngambek," ujarnya.
Waktu 11 tahun itu dirasakan Keisha sebagai hal terberat yang dilaluinya karena kerap mendapat ledekan soal perceraian.
Namun sekarang, Kiesha sudah berdamai dengan kehidupannya.
"Mungkin kalau waktu itu pun enggak ada kejadian itu, belum tentu bisa kuat seperti sekarang juga, belum bisa mandiri," tuturnya.
Hubungan Kiesha dan Pasha juga kini sudah baik-baik saja.
Meski intensitas bertemu keduanya kurang, Kiesha mengaku kerap melakukan panggilan telepon dengan sang ayah membahas soal apa pun sampai berjam-jam.
Agar Anak Tak Jadi Korban Akibat Perceraian Orangtua
Bercerai adalah satu hal yang sulit dilakukan bagi pasangan manapun sebab hal ini akan menjadi suatu tantangan berat bagi anak.
Perceraian membuat orangtua sibuk dengan emosi masing-masing sehingga tidak memedulikan anak.
Kerap kali orangtua tidak memerhatikan dampak psikologis pada anak yang pastinya membuat mereka tertekan.
Dr. Archibald Hart dalam bukunya Children and Divorce mengungkapkan perceraian sering menjadi momen berkurangnya peran orangtua terhadap pengasuhan anak.
Agar anak tidak menjadi korban perceraian, maka ada baiknya Ibu dan Ayah tak melakukan hal berikut ini.
1.Kehilangan kontrol diri
Salah satu hal yang sulit untuk dilakukan ketika mengasuh anak adalah mengatur emosi.
Rasa lelah, marah atau mungkin kecewa dirasakan orang saat bercerai.
Hal ini bisa saja membuat Ibu jadi hilang kesabaran saat mengasuh anak.
2.Saling berebut perhatian anak
Orangtua cenderung ingin menunjukkan perannya sebagai orangtua terbaik.
Hal ini membuat para orangtua yang sudah bercerai saling berebut perhatian anak.
Misalnya memberikan iming-iming hadiah agar anak hanya mau dekat dengan Ayah atau Ibu saja.
Padahal anak tetap membutuhkan kasih sayang dari Ayah maupun Ibu.
3.Meminta anak untuk berpihak.
Pasangan yang bercerai seringkali sulit untuk berkomunikasi satu sama lain dan membuat keputusan bersama demi kesejahteraan anak.
Biasanya akan saling merasa paling benar sehingga sering kali saling menyalahkan.
Orangtua yang sudah bercerai juga kerap kali meminta anak memilih atau berpihak.
4.Tak mau bekerja sama dalam pengasuhan anak.
Begitu salah satu pihak orangtua tidak lagi tinggal serumah, orangtua sering kali tak lagi bekerja sama dalam pengasuhan anak.
Alangkah baiknya Ibu dan Ayah tetap memberikan dukungan dalam pengasuhan masing-masing.
Misalnya saat anak sehabis bermain dengan Ayahnya, ajukan pertanyaan seperti“ Gimana tadi, Kak, jalan-jalan sama ayah?”
Jangan lupa untuk menunjukkan sikap saling menghormati antara Ayah dan Ibu agar anak tidak jadi korban perceraian.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR