SajianSedap.com - KTT G20 Bali akhirnya secara resmi dibuka oleh Jokowi pada Selasa(15/11/2022).
KTT G20 atau Group of Twenty Bali merupakan forum internasional yang digelar pada tanggal 15 desember hingag 16 Desember 2022.
G20 sendiri dikutip dari kemenkeu.go.id adalah sebuah forum utama kerja sama ekonomi internasional yang beranggotakan negara-negara dengan perekonomian besar di dunia terdiri dari 19 negara dan 1 lembaga Uni Eropa.
Sebelum di Bali KTT G20 digelar di Roma, Italia.
Tentu saja gelaran KTT G20 ini menyita perhatian publik.
Bahkan pengamanan selama konferensi dilakukan langsung oleh TNI,Polri serta BNI.
Selain kehadiran beberapa pemimpin dunia yang hadir, tentu sebagai salah satu negara dengan keragaman budayanya, KTT yang digelar di Bali ini menonjolkan budaya Bali.
Sebagai salah satu wilayah dengan budaya yang masih kental dengan adat dan istiadatnya, penyambutan para kepala negara ini pun diiringi dengan tarian pendet dari Bali.
Selain soal penyambutan, tak kalah menjadi sorotan adalah mengenai air minum yang disediakan selama acara.
Tentu, dalam berbagai acara kenegaraan, air minum merupakan salah satu jamuan dasar.
Nah kali ini yang menjadi sorotan air minum yang disediakan saat pembukaan KTT G20 Bali.
Saat melakukan pembukaan KTT G20, di meja Jokowi terdapat botol minuman berwarna hijau.
Selama ini botol minuman ini kerap dikira minuman keras.
Memang, secara kasat mana bentuk minuman ini mirip dengan bebeberapa merek bir.
Namun rupanya minuman ini bukan bir, melainkan air putih bersoda atau sparkling water.
Hal ini pun sempat heboh beberapa waktu lalu selain saat G20 berlangsung.
Rupanya botol air mineral ini merupakan air minum merek Equil.
Sering dikira merek luar negeri, Equil ternyata adalah air minum lokal loh.
Berwarna hijau dan berbahan kaca, botol air minum Equil tersebut disangka botol minuman keras.
Tidka seperti merek lain, Equil memang tidak begitu familiar di telinga masyarakat.
Equil mungkin masih asing di telinga kebanyakan masyarakat Indonesia.
Namun merk air mineral murni ini sudah cukup dikenal kalangan menengah atas dan ekspatriat.
Equil kerap hadir di meja restoran fine dining, hotel bintang lima, hingga meja Istana Negara saat rapat kabinet.
Jika melihat penampilan kemasannnya yang elegan, banyak orang akan mengira Equil adalah minuman impor.
Namun Equil merupakan air mineral murni asli Indonesia produksi PT. Equilindo Lestari milik Morgen Sutanto.
Morgen memulai usahanya pada tahun 1997.
Ia melihat potensi pasar air mineral murni masih terbuka lebar.
Para produsen lokal saat itu hanya bermain dalam produk air minum dalam kemasan (AMDK), sementara air mineral premium masih dikuasai produk impor.
Indonesia yang kaya akan mata air, akan sangat ironis kalau air pun harus mengimpor, pikirnya saat itu.
Morgen mengutarakan, masyarakat kebanyakan masih menyebut air minum dalam kemasan dengan “air mineral”.
Padahal dua istilah air minum itu memiliki pengertian dan kriteria yang berbeda.
Terdapat sejumlah standar ketat yang harus dipenuhi untuk bisa memperoleh izin merek air mineral alami (natural mineral water).
Di antaranya yaitu berasal dari sumber mata air, tidak dilakukan treatment apa pun, serta dibotolkan langsung di lokasi sumber mata air.
“Pada air mineral murni, tidak boleh dilakukan treatment apa pun. Karena bisa merubah sifat fisika, kimia, mikrobiologi dan radiologi air,” jelas Morgen.
Standar tersebut mengacu pada Codex Alimentarius, sebuah badan yang dibentuk Food and Agriculture Organization (FAO) dan World Health Organization (WHO) untuk standardisasi air layak minum.
Ia juga menceritakan bagaimana perjuangannya meyakinkan BPOM untuk bisa memperoleh izin produksi air mineral alami.
Untuk menjamin kelayakan konsumsi, air diperiksa setiap satu jam sekali, mulai dari sumber sampai masuk dalam botol kemasan.
“Setelah dikemas, air dikarantina, dikultur selama 5 hari untuk mendeteksi bakteri,” lanjutnya.
Inilah yang membedakan dengan AMDK yang bisanya melalui proses penyaringan atau pemurnian dengan distilasi atau oksidasi.
Equil dikemas dalam botol kaca hijau dengan lekuk elegan. Ia memiliki dua varian produk yaitu natural (tawar) dan sparkling (bersoda).
Harganya pun relatif lebih mahal, 1 botol Equil 380 ml setara dengan 20 kali harga air minum kemasan biasa.
Di toko online misalnya, air minum ini dijual dari harga Rp 20 ribu hingga Rp40 ribu.
Tak heran jika minuman satu ini biasa disajikan saat jamuan khusus.
Karena kemurnian dan kandungan mineral anorganik yang dimiliki, produk Equil juga digunakan untuk berbagai terapi kesehatan
Varian Equil Hydra Tera ini yang biasa dikonsumsi untuk terapi.
Hingga saat ini, Equil adalah produsen lokal satu-satunya yang memegang merk air mineral alami.
Produk yang berasal dari mata air Gunung Salak ini mantap bersaing dengan merk air mineral impor asal Prancis, seperti Evian dan Perrier.
Nah, terjawab sudah bahwa Equil itu merek air mineral.
Juga buatan lokal, bukan impor.
Source | : | kompas,intisari |
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR