SajianSedap.com - Nama Pak Ogah pemain serial 'Si Unyil' kembali jadi sorotan.
Soalnya, Pak Ogah diketahui kembali jatuh sakit.
Diketahui, Pak Ogah saat ini sudah tidak lagi eksis di layar kaca.
Pria yang memiliki nama asli Abdul Hamid ini memang sempat dikabarkan jatuh sakit sebelumnya.
Pak Ogah diketahui mengalami stroke yang bikin ia tak bisa beraktivitas seperti biasa.
Lama tak terdengar kabarnya, kondisi Pak Ogah kini kembali memprihatinkan.
Melansir dari TribunStyle.com, Pak Ogah kembali mengalami serangan stroke kedua.
Hal tersebut disampaikan oleh rekannya bernama Ageng Kiwi.
Bahkan ia juga kehilangan sebagian memori yang ada di dalam otaknya.
Untuk menggembalikan memori Pak Ogah yang sebagian hilang, Ageng Kiwi mengajak Pak Ogah untuk mengucap slogan yang sering diucapnya sewaktu masih syuting Unyil.
"Cepek dulu, inget nggak, dulu Pak Ogah sering bilang cepek dulu," ucap Ageng Kiwi, dikutip dari kanal YouTube, Intens Investigasi, Sabtu, 19 November 2022.
Diketahui, Pak Ogah semenjak pulang dari rumah sakit, ia sering mengucapkan jika dirinya ingin pulang.
"Teh pengen pulang," ucap Pak Ogah.
Ageng Kiwi merasa prihatin saat mengetahui kondisi Pak Ogah saat ini.
Tidak cuma Pak Ogah, kondisi serupa juga dialami oleh komedian kondang, Tukul Arwana.
Tukul Arwana diketahui terkena serangan stroke usai mengalami pendarahan di otak.
Tidak separah Pak Ogah yang sampai kehilangan sedikit ingatannya, melansir dari TribunJatim.com, Rizki Kimon mengatakan Tukul Arwana hanya sempat membutuhkan waktu untuk mengenali seseorang.
Di samping itu, kondisi Tukul Arwana saat ini sudah mengalami sejumlah perubahan.
Hingga kini Tukul Arwana masih didampingi perawat selama 24 jam.
"Alhamdulillah Mas Tukul sudah berangsur membaik. Beda banget bulan Oktober-November kan mulai serangan stroke."
"Untuk saat ini Mas Tukul sudah berangsur-angsur membaik," terang Rizki Kimon, dikutip Tribunnews, Sabtu (10/9/2022).
Penyakit stroke sendiri bisa sangat fatal kalau tidak segera diatasi dengan baik, lo.
Melansir dari GridHealth.iD, sebuah penelitian di Denmark pada tahun 2018 yang dikoordinir oleh Medicover Hospital ada di Kopenhagen, yang dilakukan pada lebih dari 5000 pasien menemukan bahwa kemungkinan kematian di antara penyintas stroke dalam satu tahun terakhir adalah 5 kali lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak pernah menderita stroke.
Bahkan pada mereka yang telah menderita stroke lebih dari setahun yang lalu, kemungkinan kematian tetap dua kali lebih tinggi daripada mereka yang tidak terkena.
Studi lain menemukan bahwa 36% pasien tidak bertahan hidup setelah bulan pertama.
Dari sisanya, 60% pasien yang menderita stroke iskemik bertahan satu tahun, tetapi hanya 31% yang berhasil melewati tanda lima tahun.
Angka-angka ini masing-masing mencapai 38% dan 24% untuk pasien yang menderita perdarahan intraserebral, ini menunjukkan bahwa tingkat kelangsungan hidup jangka panjang dari perdarahan intraserebral lebih baik daripada stroke iskemik.
Hal fatal tersebut bisa terjadi kalau stroke yang dialami sudah terlanjur parah atau serius.
Biasanya stroke yang parah disebabkan oleh kurangnya kesadaran seseorang terhadap gejala awalnya.
Melansir dari Kompas.com, ada beberapa gejala awal stroke yang harus diketahui supaya tidak terjadi hal fatal di kemudian hari.
1. Gejala-Gejala Stroke Sumbatan
Gejala awal stroke karena sumbatan meliputi senyum tidak simetris (mencong ke satu sisi), tersedak, dan sulit menelan air minum secara tiba-tiba.
Kemudian, biasanya gerak separuh anggota tubuh akan melemah tiba-tiba juga.
Beberapa orang yang terkena stroke juga ditandai dengan bicara pelo atau tidak dapat bicara secara tiba-tiba, tidak mengerti kata-kata, atau bicara tidak nyambung pada awalnya.
Selain itu, orang yang mengalami gejala stroke juga merasakan kebas atau kesemutan separuh tubuh.
Kemudian pandangan mata mendadak kabur, sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba dan tidak pernah dirasakan sebelumnya, gangguan fungsi keseimbangan, seperti terasa berputar, gerakan sulit dikoordinasi (tremor / gemetar, sempoyongan), hingga pingsan.
2. Gejala-Gelaja Stroke Pendarahan
Sementara itu, gejala stroke perdarahan meliputi penurunan kesadaran, nyeri kepala hebat, kejang dan muntah tanpa didahului mual yang terjadi secara mendadak.
Sebagai tambahan informasi, gejala stroke sumbatan juga dapat ditemukan pada penderita stroke pendarahan.
Gejala-gejala di atas bisa umumnya disebabkan pola hidup yang tidak sehat.
Dalam hal ini, makanan yang biasa dikonsumsi sehari-hari juga sangat berpengaruh.
Melansir dari Kompas.com, ada beberapa makanan yang bisa memicu stroke.
Di antaranya adalah makanan manis dan makanan mengandung lemak trans tinggi.
Dua makanan tersebut bisa meningkatkan kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kolesterol baik (HDL), yang bisa meningkatkan risiko stroke dan penyakit jantung.
Kemudian, makanan olahan juga sama berbahayanya dengan makanan manis dan makanan berlemak gegara kandungan garam di dalamnya.
Sebab, konsumsi garam berlebihan bikin tubuh menyimpan lebih banyak air, sehingga menyebabkan tekanan darah tinggi dan penyakit jantung yang bisa memicu stroke.
Riset dari Universitas Columbia juga menunjukan konsumsi soda berlebihan bisa memicu stroke 60 persen lebih banyak.
Tak hanya memicu stroke, soda juga terbukti meningkatkan serangan jantung, dan arteri koroner
Namun jika sudah terlanjur stroke, pasien masih punya peluang untuk sembuh, kok.
Dengan catatan, penderita stroke harus mendapat perawatan dan terapi dengan segera dan intens.
Selain itu, pasien stroke juga harus menjaga dan memperhatikan makanan yang dikonsumsi setiap hari.
Melansir dari Kontan.co.id, ada banyak sekali makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi penderita stroke.
Misalkan sayur dan buah yang berwarna-warni, seperti merah dari apel, oranye dari wortel, kuning dari lemon atau paprika, hijau dari bayam atau brokoli, sampai ungu dari terong dan buah naga.
Makanan yang banyak mengandung serat seperti biji-bijian utuh dan kacang-kacangan.
Untuk meningkatkan asupan serat mulailah dengan mengganti nasi putih dengan nasi merah.
Pilih oatmeal atau roti gandum utuh ketimbang olahan berbasis terigu.
Source | : | Kompas.com,Kontan.co.id,Tribunjatim.com,Tribunstyle.com |
Penulis | : | Hani Arifah |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR