Terkait hal itu, Abduk Muhari selaku Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB memberikan penjelasan.
"Tentang angka 162 yang tadi malam disampaikan gubernur (Jawa Barat), belum sampai verifikasi tambahan 100 orangnya ke BNPB," ujar dia.
Pihaknya pun mengaku belum bisa memvalidasi data tersebut.
"Tidak bisa kami validasi karena penelusuran tim di lapangan, data tersebut hanya berdasar laporan lisan petugas desa yang ada 100 rumah rusak berat," jelasnya.
Kendati demikian, pihaknya akan menginformasi lebih lanjut apabila ada perubahan terkait korban jiwa maupun dampak kerusakan akibat gempa Cianjur tersebut.
"Apabila ada perubahan data akan kami update lebih lanjut," katanya lagi.
Diketahui banyak korban meninggal karena tertindih runtuhan bangunan.
Lebih lanjut, Muhari mengatakan, mayoritas korban meninggal dunia gempa Cianjur akibat tertimpa reruntuhan bangunan.
Menurutnya, kondisi rumah masyarakat dan bangunan lain yang dibangun tidak memperhatikan standar bangunan tahan gempa.
Nah, dari kejadian gempa yang terjadi di Cianjur, mungkin masih banyak yang heran mengapa gempa bisa terjadi.
Bahkan parahnya gempa ini memakan banyak korban jiwa.
Penulis | : | Gusthia Sasky T |
Editor | : | Gusthia Sasky T |
KOMENTAR