SajianSedap.com - Berita duka datang dari Jeddah, Arab Saudi.
Kota besar di Arab Saudi itu memang diguyur hujan selama beberapa hari.
Akibatnya, banjir bandang pun tak dapat dihindari.
Videonya pun mulai bertebaran di media sosial.
Terlihat banyak sekali mobil yang terseret arus.
Selain itu, akses dari Jeddah ke Mekkah pun terpaksa ditutup.
Bandara Internasional King Abdulaziz di Jeddah juga menunda keberangkatannya mulai Kamis (24/11/2022) karena faktor cuaca.
Sejumlah universitas terkenal seperti Universitas Jeddah dan Universitas King Abdulaziz juga terpaksa meliburkan siswanya.
Hingga saat ini, sudah dilaporkan 2 orang meninggal dunia akibat banjir bandang.
Tentu kejadian ini menyita perhatian banyak warga dunia.
Namun ternyata kejadian banjir di tanah suci bagi umat muslim ini tidak pertama kali terjadi.
Banjir ini kembali membawa kenangan pahit dari banjir dahsyat yang melanda Jeddah pada 25 November 2009.
Kala itu, sedikitnya ada 122 orang tewas dan sekitar 3.000 kendaraan hanyut atau rusak akibat banjir.
Banjir Jeddah 2009 yang merupakan yang terparah yang melanda kota tersebut dalam 27 tahun.
Sebagian besar warga terpaksa tinggal di dalam rumah lantaran mereka melihat ketinggian air terus meningkat di luar rumah sementara sebagian besar jalan tetap tergenang air.
Akibat hujan badai yang menerpa Jeddah, banyak warga yang masih terjebak di terowongan King Abdullah Road yang tergenang air.
Namun, perenang dari Jeddah Civil Defense telah menyelamatkan orang-orang yang sempat terjebak di terowongan King Abdullah Road.
Banyak mobil terendam di jalan Jeddah timur, yang ditutup total akibat hujan.
Menurut Departemen Prakitaan NCM, kota itu menyaksikan hujan 60 milimeter dalam waktu dua jam di pagi hari.
Wah sangat memprihatinkan sekali ya, Sase Lovers.
Nah ternyata, ada selebgram Indonesia yang juga ikut terdampak banjir ini lho.
Selebgram Tasyi Athasyia sedang melaksanakan ibadah umroh saat bencana ini terjadi.
Baca Juga: Bisnisnya Terancam Rugi Miliaran Rupiah Akibat Virus Corona, Sahrul Gunawan Sampai Tidak Bisa Makan
Ia menceritakan kejadian ini melalui sosial media Instagram.
Sebenarnya pada 24 November ia berencana pergi ke Jeddah dari Mekkah.
Namun akhirnya ia menunda keberangkatan karena kota tersebut sedang banjir parah.
Bahkan ia menceritakan kakaknya yang mengambil penerbangan pun terpaksa kembali ke Jeddah karena semua akses ditutup.
“Ya Allah untung aku baca DM kalian, tadi hampir saja ke Jeddah,” tulis Tasyi dalam akun Instagramnya.
Dari sini mungkin Sase Lovers akan bertanya.
Mengapa ya di Arab Saudi yang kering bisa terjadi banjir?
Ternyata hujan lebat pun bisa turun di dataran yang gersang seperti Arab Saudi.
Mengutip dari Al Jazeera English, Jeddah digambarkan sebagai daratan kering dan berdebu tiba-tiba berubah menjadi seperti sungai.
Bukan seperti kota Mekkah dan Madinah, Jeddah adalah kota pesisir yang dekat dengan Laut Merah.
Di kota ini memang sering terjadi hujan karena tingginya penguapan air.
Baca Juga: Dihukum Mati Di Arab Saudi Secara Mendadak, Camilan Ini Jadi Permintaan Terakhir Tuti Tursilawati
Namun adanya cuaca buruk seperti curah hujan sangat tinggi sampai hujan es diakibatkan oleh adanya krisis iklim.
Sayangnya ketika krisis iklim terjadi, banyak kota-kota di dunia tidak siap untuk menghadapinya.
Termasuk salah satunya adalah kota Jeddah.
Pusat Meteorologi Nasional Arab Saudi mencatat, curah hujan di wilayah selatan Jeddah antara pukul 08.00 dan 14.00 waktu setempat pada Kamis (24/11/2022) mencapai 179 milimeter.
Curah hujan ini adalah tertinggi yang pernah tercatat.
Dilansir dari berbagai sumber, banyak warga mengeluhkan infrasturktur di kota ini yang buruk.
Bencana ini menjadi pembelajaran bagi kita semua, khususnya bagi Anda yang tinggal di daerah rawan bencana.
Kita juga harus mempersiapkan langkah-langkah cepat, tanggap, dan aman ketika sewaktu-waktu terjadi bencana banjir.
Bukan seperti bencana biasa, banjir bandang biasanya akan membawa air bah dan juga arus yang deras.
Karena itu, ada cara yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan diri dari arus deras.
Cara ini disampingaikan langsung oleh Koordinator Tim Selam Majlis Tafsir Al Quran (MTA) Sugiyanto yang dikutip dari Kompas.com.
1. Tenangkan diri dan coba raih benda sekitar sungai
Meski sulit dilakukan, kamu harus mencoba untuk menenangkan diri saat terseret arus.
Kemudian, amati keadaan sekitar dan cobalah untuk meraih benda apa pun di pinggir seperti dahan pohon.
2. Jangan lawan arus
Biasanya korban yang terseret arus sungai tentu akan merasa panik sehingga cenderung berusaha melawan arus untuk kembali ke tepi sungai.
Namun, aktivitas melawan arus seperti ini sangat tidak dianjurkan karena menguras banyak tenaga.
Sebaiknya Anda berenang mengikuti arus dan berusaha menuju pinggiran atau tempat yang aman.
3. Usahakan kepala tetap di atas
Bagian terpenting yang harus diingat ialah, usahakan agar kepala tetap berada di atas permukaan air dan berusaha berenang ke pinggiran sungai terdekat.
Pada dasarnya manusia memiliki pelampung di paru-paru sebesar enam liter.
Asal paru-paru tidak kemasukan air, manusia tidak akan tenggelam.
Penulis | : | Laksmi Pradipta Amaranggana |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR