SajianSedap.com - Arawinda kembali menjadi nama yang trending di Twitter.
Artis dengan nama Sri Arawinda Kirana Rustandi ini lagi-lagi menjadi bulan-bulanan netizen.
Pemeran utama di film Yuni ini menuai kritikan yang berasal dari sebuah akun menfess.
Dalam akun tersebut, ada pengirim anonim yang memuji film barunya yaitu Like and Share.
Disitu lah Arawinda membalas cuitan netizen dan menyarankan untuk menonton filmnya.
Namun bukannya disambut baik, justru netizen membalasnya dengan kata-kata pedas.
Wanita kelahiran 27 September ini dinilai “tidak punya malu” karena kasus yang sempat membuat namanya viral.
Beberapa bulan lalu, namnya menjadi trending topik lantaran dirinya dituduh sebagai perebut lelaki orang (pelakor).
Tudingan tersebut berawal dari unggahan akun Instagram @Wanita.cl yang membagikan kisah perselingkuhan pada 25 Juni 2022.
Disebutkan bahwa suami wanita itu berselingkuh dengan seorang artis pendatang baru.
Warganet lantas mengaitkannya dengan jejak digital Arawinda dan Amanda Zahra, wanita yang suaminya disebut berselingkuh dengan Arawinda.
Diketahui, Amanda melaui Twitter telah me-retweet kicauan Arawinda yang dibuat pada 6 Februari 2022, "Give love to the people who cause you pain. Love them into the people into the right direction."
Adapun Amanda juga mengomentari postingan akun Instagram @bazaarindonesia yang memuat foto Arawinda dengan emotikon tersenyum.
Selain itu, Amanda juga mengunggah potongan film Yuni yang menampilkan scene Arawinda.
Adapun terbaru, Amanda berkicau via Twitternya pada Selasa (5/7).
"Daripada bayarin akun gossip, mending duitnya buat lo berdua berobat deh," kata Amanda.
Netizen pun dibuat geram dengan hal ini karena sebelumnya, Arawinda bermain di film Yuni yang membahas isu tentang pernikahan dini dan KDRT.
Tidak hanya itu, ia juga kerap membahas mengenai wanita yang harus mendukung wanita lain dalam kebaikan.
Ketika isu ini muncul, netizen pun langsung geram dan beramai-ramai menolak Arawinda di berbagai platform media sosial.
Tindakan menolak public figure yang dinamakan cancel culture.
Singkatnya, publik akan menolah orang, merek, acara hingga film karena bermasalah dengan hukum maupun dengan norma yang ada di masyarakat.
Dalam hal ini, Arawinda pun juga terkena dampaknya karena ia sudah dicap sebagai selingkuhan yang masih berani tampil di publik.
Ngomong-ngomong soal selingkuhan, ternyata banyak lho public figure yang menjadi selingkuhan.
Mungkin Anda ingat bagaimana publik dibuat geram dengan isu perselingkuhan antara Ahmad Dhani dengan Mulan Jameela.
Hingga sekarang pun, Mulan masih terang-terangan dicap sebagai pelakor.
Tidak hanya Mulan saja, seorang selebgram Denise Chariesta yang menjadi selingkuhan dari Regi Datau, suami dari artis Ayu Dewi.
Kabarnya, Denise bahkan memiliki sejumlah bukti tentang hubungan yang selama ini mereka jalin.
Tentu kita sebagai orang awan bertanya-tanya, kenapa ya orang mau jadi selingkuhan?
Ternyata ada beberapa alasannya lho seperti yang dikutip dari Sonora.
Pertama menjadi selingkuhan punya sensasi sendiri seperti rasa was-was dan adanya adrenalin di jantung yang dianggap menantang.
Kedua, bisa saja alasannya karena ketike menjadi selingkuhan ia akan merasa lebih diperhatikan daripada pasangan sahnya dan mendapat apa saja yang diinginkan.
Ketiga, ternyata banyak lho orang yang rela jadi selingkuhan karena memang mencari orang mapan yang mau membiayai hidupnya.
Wah ngeri banget ya kalau melihat alasan seperti ini.
Baca Juga: Arti Mimpi Suami Selingkuh? Ternyata Punya Maksud Mengejutkan Ini, Jangan Buru-buru Negatif Thinking
Tapi mungkin Anda akan bertanya lagi.
Kenapa ya yang selama ini dihujat kebanyakan hanya selingkuhannya saja?
Jarang sekali kita menemukan orang yang selingkuh juga iikut dirujak atau bahkan kena cancel culture.
Tidak hanya itu saja, bahkan kasus perselingkuhan besar seperti Ahmad Dhani-Mulan Jameela dan Regi Datau-Denise Chariesta pun ketika mengetik nama laki-laki yang selingkuh tetap akan punya jejak digital cenderung cukup baik.
Dalam kasus perselingkuhan Denise-Regi, bahkan nama Regi tidak disebut terang-terangan oleh banyak media.
Mereka hanya menyebut nama Denise dan inisial RD.
Padahal, sudah banyak sekali yang tahu bahwa insial tersebut merujuk pada Regi Datau, suami Ayu Dewi.
Fenomena seperti ini memang sering terjadi di Indonesia.
Sebenarnya fenomena penyebutan nama pelakor sendiri ini punya standar ganda lho seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Dalam artikelnya untuk The Conversation, Visiting Scholar di Auckland University of Technology Nelly Martin mengatakan, secara sosiolinguistik, istilah ini sebetulnya digunakan oleh masyarakat untuk menyalahkan dan mempermalukan perempuan.
Pasalnya, istilah “pelakor” menempatkan laki-laki sebagai pelaku yang tidak berdaya dan bisa direbut.
Baca Juga: Dikira Paling Setia, 5 Zodiak ini Ternyata Doyan Selingkuh, No.1 Bikin Semua Geleng-geleng Kepala
Padahal semua orang yang memilih untuk selingkuh secara sadar memilih untuk melakukan tindakan buruk tersebut.
Baik laki-laki maupun perempuan, semuanya punya peran bersalah ketika mereka memutuskan untuk berselingkuh.
“Kecenderungan masyarakat Indonesia untuk menyalahkan pelakor seorang menunjukkan bias negatif kita terhadap perempuan, dan pada saat yang sama mengglorifikasi laki-laki. Dalam kasus perselingkuhan, tampaknya masyarakat Indonesia masih menerapkan bias jender,” tulis Nelly.
Harti pun berpendapat sama.
Dalam wawancaranya untuk artikel Kompas.com, Kamis (8/3/2018), Harti menegaskan bahwa perselingkuhan merupakan tindak kekerasan terhadap perempuan.
Sayangnya, masyarakat melupakan hal tersebut.
"Perempuan mendapat stigma berkali-kali lipat, sementara laki-laki yang harus bertanggung jawab terhadap perilaku kekerasannya itu tidak mendapatkan perhatian yang serius dari masyarakat," kata Harti.
Sayangnya, pernah ada kasus perselingkuhan artis Arzeti Biblina dengan seorang laki-laki.
Ketika berita ini muncul, namanya pun tidak disebut dan hanya memberikan keterangan anggota TNI.
Padahal kasusnya juga sama-sama selingkuh lho.
Bagaimanapun perselingkuhan sebenarnya adalah kesalahan dari dua pihak dan harusnya tidak terjadi ketimpangan dan pembedaan diantara selingkuhan maupun orang yang selingkuh karena keduanya sama-sama membawa dampak buruk bagi korban.
Penulis | : | Laksmi Pradipta Amaranggana |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR