Ragi merupakan bahan yang dikemas dengan tanggal kedaluwarsa, tetapi tidak ada jaminan bahwa ragi akan baik (masih hidup) sebelum tanggal tersebut atau tidak aktif (mati) setelah tanggal yang sama.
Umur simpan bervariasi, jadi ragi yang tidak kadaluwarsa mungkin gagal berkembang sedangkan ragi yang kadaluwarsa mungkin masih berkembang atau berfermentasi.
Jika ragi mati, ia tidak dapat mengubah gula menjadi karbon dioksida dan tidak akan menghasilkan busa khas yang muncul saat ragi hidup dan berkembang.
Membuat roti dengan ragi mati menghasilkan roti yang padat, kurang mengembang, dan kempis tanpa mengeluarkan gas karbon dioksida untuk mengangkat adonan.
Untuk alasan ini, menguji ragi, terlepas dari tanggal kedaluwarsanya, sangat penting.
Karena ada beberapa jenis ragi di pasaran, ada cara berbeda untuk mengeceknya sebagai berikut:
Butiran ragi ini tersedia dalam toples atau sebagai paket ragi.
Untuk menguji ragi kering aktif, ukur seperempat cangkir air hangat (sembilan puluh derajat hingga seratus derajat Fahrenheit) dalam gelas ukur.
Kemudian aduk satu sendok teh gula dan dua seperempat sendok teh ragi.
Biarkan selama sekitar sepuluh menit.
Jika campuran ragi berbusa, itu aktif; jika tidak, buang saja.
Baca Juga: Jangan Berharap Bisa Diet, Kalau Resep Dendeng Ragi Ini Jadi Menu Utama Makan Malamya
3 Cara Mudah Memipil Jagung Super Kilat Selain Gunakan Pisau, Emak-emak Wajib Tahu
Source | : | MasterClass |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR