Infeksi amoeba pemakan otak dapat menyebabkan kerusakan fatal pada otak.
Amoeba ini dapat menghancurkan jaringan otak dan menyebabkan infeksi berbahaya yang disebut dengan meningoensefalitis amoeba primer.
Menurut laporan Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA), sebelum didiagnosis terinfeksi amobe pemakan otak ini, pria tersebut tinggal di Thailand selama empat bulan sebelum akhirnya kembali ke Korea Selatan pada 10 Desember 2022 lalu.
Sehari setelah kembali ke Korea Selatan, menurut laporan KDCA, ia dilarikan ke ruang gawat darurat setelah mengalami sakit kepala, muntah, pegal di leher dan bicara cadel.
Pada 21 Desember 2022, pria tersebut dilaporkan meninggal dunia.
Akhirnya, otoritas kesehatan setempat melakukan sejumlah tes untuk menentukan penyebab kematiannya.
Mereka pun melaporkan bahwa ditemukan infeksi yang disebabkan oleh Naegleria fowleri, yakni amoeba pemakan otak.
“Untuk mencegah infeksi Naegleria fowleri, kami merekomendasikan untuk menghindari aktivitas berenang dan rekreasi dan menggunakan air bersih saat bepergian ke daerah di mana kasus telah dilaporkan,” kata Dr Jee Young-mee, yang mengepalai KDCA, melalui siaran pers hari Senin (26/12/2022).
KDCA mengatakan air bersih mengacu pada semua jenis air yang belum terkontaminasi, tetapi orang tidak dapat terinfeksi Naegleria fowleri dengan meminum air yang terkontaminasi. Ditambahkan bahwa risiko tertinggi adalah ketika suhu air naik selama musim panas.
Sebanyak 381 kasus Naegleria fowleri dilaporkan di seluruh dunia pada tahun 2018, termasuk di India, Thailand, Amerika Serikat, China, dan Jepang.
AS sendiri melaporkan 154 infeksi dari tahun 1962 hingga 2021. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, hanya empat orang yang selamat, dengan tingkat kematian lebih dari 97 persen.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apa yang Dimaksud Amoeba Pemakan Otak yang Muncul di Korea Selatan?"
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR