SajianSedap.com - Penggunaan botol minum terus digalakkan hingga hari ini untuk kesadaran pemeliharaan lingkungan.
Tak hanya ramah lingkungan, ini secara pribadi juga menekan pengeluaran untuk membeli air kemasan.
Anda pun cukup membutuhkan satu botol saja, misalnya botol plastik dengan material ringan yang praktis dibawa kemana-mana.
Dengan sifatnya yang reusable ini, maka pemakaian botol minum plastik perlu dibersihkan secara rutin dengan cara mencucinya.
Namun, terkadang botol minum plastik meninggalkan bau dan rasa dari sabun cuci piring yang digunakan.
Lantas, bisakah menghilangkan bau dan ras tersebut?
Dilansir dari How To Clean Stuff, botol minum plastik memiliki material berpori sehingga dapat menyerap aroma sabun cuci piring.
Namun, secara perlahan, bau tersebut dapat hilang setelah botol air minum digunakan kembali atau diisi air.
Tentu sangat merepotkan harus menunggu hilang begitu saja, padahal ada trik menghilangkan bau sabun cuci piring pada botol minum dengan cepat berikut ini.
Berikut ini trik menghilangkan bau sabun cuci piring pada botol minum dengan cepat.
Sehingga botol minum bisa segera digunakan kembali. Yuk simak!
Baca Juga: Banyak yang Salah Paham, Expired Date pada Botol Air Mineral Ternyata Maksudnya Begini
Langkah pertama menghilangkan bau dan rasa sabun cuci piring dari botol minum plastik adalah menetralkannya dan membilasnya dengan cepat.
Setelah beberapa hari, hindari membiarkan sabun atau produk pembersih apa pun berada di dalam botol minum untuk waktu lama.
Mencuci botol air minum plastik dengan cepat, membilasnya dengan benar, dan membiarkannya benar-benar mengering setiap setelah digunakan dapat menjaga botol tetap bersih, bebas jamur, serta bebas bau dan rasa sabun cuci piring.
Cara lainya, menghilangkan bau dan rasa sabun cuci piring dari botol minum plastik adalah menggunakan pemutih dan air panas.
Mulailah mencuci botol minum plastik seperti biasa, lalu keringkan secara manual alih-alih membiarkannya mengering sendiri.
Selanjutnya, masukkan sedikit pemutih dan tuangkan air panas ke dalam botol minum plastik.
Lalu kocok selama 15 detik, buang larutan pemutih, dan bilas hingga benar-benar bersih.
Biarkan botol minum mengering dengan sendirinya dan pastikan botol dalam posisi terbalik.
Untuk pembersihan harian, cukup cuci botol seperti biasa, tetapi langsung dikeringkan.
Apabila bau dan rasa sabun cuci piring masih menempel pada botol minum plastik, cobalah metode yang sama, tetapi menggunakan air perasan lemon atau cuka.
Sementara itu, untuk menghilangkan bau dan rasa pemutih, atasi dengan merendam botol air minum dalam air perasan lemon, cuka putih, atau susu selama satu menit.
Baca Juga: Cuma Kocok dengan 2 Bahan ini, Rasa Sabun yang Nempel di Botol Tupperware Bisa Hilang Seketika
Botol minum yang sudah dipakai adalah lingkungan lembap yang menjadi tempat berkembang yang sempurna bagi bakteri.
Berdasarkan analisis dari perusahaan pengujian lingkungan, EmLab P&K, rata-rata botol minum yang dapat digunakan kembali memiliki lebih dari 300.000 CFU (unit pembentuk koloni bakteri).
Dengan kata lain, angka ini setara dengan kira-kira enam kali jumlah bakteri yang ditemukan di mangkuk hewan peliharaan.
Pendiri Betternest, Dewan Farhana, mengatakan, persentase tinggi dari bakteri yang ada dapat menyebabkan berbagai penyakit.
“Area yang disentuh bibir memiliki salah satu CFU tertinggi, yakni pada lebih dari 900.000 centimeter persegi,” ujarnya.
Terlepas dari jenis botol minum yang dimiliki, kebersihannya ditentukan oleh seberapa sering kamu mencucinya.
Ahli kebersihan di Neat Services, Sean Parry, mengatakan, botol minum sama seperti piring, cangkir kopi, dan gelas.
Mereka semua sama-sama harus dibersihkan secara teratur, dan idealnya setiap hari jika digunakan setiap hari.
“Bakteri tumbuh subur di lingkungan yang hangat, gelap, dan lembap. Jadi, jejak air di dalam botol dan di sekitar area untuk meneguk air adalah tempat berkembang biak utama bagi bakteri,” terangnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas dengan judul Cara Menghilangkan Bau Sabun Cuci Piring dari Botol Minum Plastik
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR