Obat seperti acetaminophen ibuprofen atau naproxen bisa membantu meredakan demam yang menyertai campak.
Namun, jangan berikan aspirin pada pasien campak karena bisa mengakitbatkan sindrom reye yang bisa menyebabkan kebingungan, pembengkakan di otak, dan kerusakan hati.
Dokter biasanya meresepkan antibiotik pada pasien campak saat infeksi campak berkembang menjadi radang paru-paru atau infeksi telinga.
Orang yang tidak diimunisasi, termasuk bayi, dapat diberikan vaksinasi campak dalam waktu 72 jam setelah terpapar virus campak untuk memberikan perlindungan terhadap penyakit.
Setelah diberikan imunisasi, biasanya gejala campak masih bisa terjadi namun dalam porsi yang lebih ringan dan menghilang dalam waktu singkat.
Wanita hamil, bayi dan orang dengan sistem kekebalan yang lemah mudha terpapat virus.
Namun, hal ini bisa diatasi dengan suntikan protein (antibodi) yang disebut serum imun globulin.
Ketika diberikan dalam waktu enam hari setelah terpapar virus, serum antibodi ini dapat mencegah campak atau meringankan gejala.
Orang yang terserang campak daya tahan tubuhnya menurun sehingga bisa menderita berbagai jenis komplikasi.
Karena banyaknya komplikasi yang mungkin terjadi, Hinky menyebut salah satu hal yang penting dilakukan adalah pemberian vitamin A.
Vitamin A bisa diberikan pada orang yang terserang campak, memacu sistem kekebalan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Baca Juga: Cara Menyembuhkan Asam Urat Tanpa Minum Obat, Coba Rajin Konsumsi Makanan Ini
Cara Membuat Nastar Tanpa Oven, Bisa Pakai Teflon Tapi Lakukan 1 Trik Kunci Ini Agar Matangnya Merata
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR