SajianSedap.com - Sekarang ini, penggunaan token listrik sudah menyebar hampir di seluruh daerah di Indonesia.
Melalui sistem token, pelanggan bisa mengisi tekanan listrik sesuai dengan kemampuan, mulai dari Rp 20 ribu hingga Rp 1 juta lebih.
Tapi, ada isu yang mengatakan kalau token listrik jauh lebih boros ketimbang meteran listrik lama.
Padahal hal ini tidak benar adanya, lo.
Hitungan biaya listriknya tetap sama.
Tapi kalau Anda merasa token listrik di rumah lebih boros, bisa jadi memang ada yang salah pada instalasinya, lo.
Coba deh cek berikut in.
Dikutip dari nyakrotun.com ada beberapa penyebab token listrik cepat habis.
Salah satunya adalah kebocoran, langsung simak yuk.
Ya, ternyata token listrik bisa sangat boros karena adanya kebocoran dari segi pemasangan instalasi listriknya.
Kebocoran kadang bisa terjadi karena kesalahan saat pemasangan dari teknisi.
Baca Juga: Bakal Disubsidi Oleh Pemerintah, Ini Dia 5 Kelebihan Motor Listrik, Wajib Tahu Buat yang Mau Beli
Umumnya pola sambung yang tidak erat jadi alasan yang paling banyak terjadi.
Jika kondisi memang sudah positif demikian, maka kita wajib untuk bisa merevisi semua sambungan instalasinya.
Perkuat kembali penyambungan instalasinya dan tutup memakai solasi sehingga kebocoran tidak akan terjadi lagi di kemudian hari.
Kabel memiliki efek yang amat besar di dalam pemasangan instalasi listrik.
Kabel merupakan konduktor atau penghantar, jadi kalau pemasangannya dilakukan secara sembarangan maka akibatnya akan sangat fatal.
Dampak yang bisa timbul dari adanya pemasangan kabel yang kurang bagus ini misalnya dengan kabel yang tak mampu tampung arus listrik besar sehingga korsleting dan kebakaran hebat.
Jika terjadi hal ini, maka solusinya tentu saja adalah dengan mengganti kabel dengan kabel baru yang lebih bagus.
Pada dasarnya, kenaikan tarif listrik disebabkan oleh kebiasaan konsumsi listrik sehari-hari.
Melansir Free Malaysia Today via Kompas, berikut ini beberapa penyebabnya yang perlu Moms ketahui dari sekarang,
Anda harus tahu, biasanya peralatan elektronik sehari-hari berukuran besar, seperti mesin cuci atau AC, membutuhkan energi yang tak sedikit.
Jika ada kerusakan, maka peralatan ini dapat menggunakan lebih banyak listrik dari biasanya.
Baca Juga: Trik Jitu Menghemat Tokem Listrik, Langsung Kasih Tahu Tetangga Setelah Otak-atik Hal ini
Juga, merupakan ancaman keamanan bagi rumah tangga dan keluarga jika lama dibiarkan.
Maka dari itu, penting sekali bagi Anda untuk melakukan perawatan atau servis rutin agar memastikan peralatan tersebut tetap bekerja pada kondisi optimal
Penyebab yang berikutnya ini juga perlu Anda perhatikan.
Pasalnya, peralatan elektronik lama justru dapat menyedot lebih banyak listrik daripada peralatan baru yang hemat energi.
Selain itu, penggunaan peralatan elektronik yang melewati waktu utama penggunaannya justru dapat meningkatkan tagihan listrik secara signikan.
Alih-alih memperbaiki atau men-servis, sebaiknya Anda bisa mengganti peralatan elektronik ke yang lebih hemat energi.
Dengan cara ini, tentu Anda akan lebih berhemat dalam jangka panjang.
Tagihan listrik juga bisa bengkak jika Anda tetap memasang listrik pada perabotan yang ada di rumah.
Padahal, membiarkan peralatan elektronik terhubung saat tidak digunakan justru membuatnya beralih ke mode siaga.
Artinya, peralatan tersebut masih menarik listrik untuk memungkinkan Anda menyalakannya kembali lebih cepat.
Baca Juga: 6 Cara Hemat Token Listrik untuk Anak Kos, No. 3 Buru-buru Ubah Kebiasaan Buruk ini
Anda bisa mulai membiasakan mematikan stopkontak utama dan mencabut semua soket yang tidak digunakan.
Alhasil, Anda dapat dengan mudah melihat pengurangan tagihan listrik rumah tangga.
Juga, menjaga elektronik atau peralatan dan stopkontak aman dari kerusakan korsleting listrik pada saat yang bersamaan.
Terakhir, penggunaan musiman ternyata juga memengaruhi kenaikan tarif listrik.
Misalnya, saat cuaca panas, kemungkinan besar AC akan lebih sering dinyalakan untuk mendinginkan ruangan.
Menurut para ahli, peralatan elektronik dengan sistem pendingin seperti AC, pemurni air, dan kulkas adalah penyebab umum tingginya tagihan listrik.
Peralatan elektronik ini cenderung menggunakan lebih banyak listrik untuk mempertahankan fungsinya dan mengatur suhunya, terutama selama cuaca panas.
Untuk mengurangi konsumsi listrik, Anda sangat dianjurkan untuk melakukan beberapa hal seperti:
- lebih jarang membuka pintu kulkas;
- mengurangi penggunaan AC dengan mengatur suhu AC pada kisaran 24-26 derajat Celcius; dan
- matikan setelah ruangan dingin
Untuk mempertahankan suhu dingin lama setelah mematikan AC, Anda bisa nyalakan kipas angin.
Baca Juga: Cara Hemat Listrik Kulkas 2 Pintu, Tagihan Listrik Enggak Bakal Bengkak
Source | : | Sajian Sedap |
Penulis | : | Dok Grid |
Editor | : | optimization |
KOMENTAR