SajianSedap.com - Banyak orang masih kebingungan dengan cara mengsuir tikus.
Apalagi saat musim hujan seperti ini, biasanya tikus kerap bersembunyi di rumah-rumah.
Hal ini tentu saja bisa mengganggu kenyamanan penghuni rumah.
Nah untuk mengusir tikus atau bahkan membasminya, sebagian orang biasanya akan memilih racun tikus.
Namun selain racun tikus, apakah Anda pernah mendengar pohon bintaro.
Bintaro bisa jadi naman salah satu wilayah di Jakarta.
Akan tetapi sebenarnya bintaro merupakan salah satu nama tanaman loh.
Buah dari tanaman ini bisa digunakan untuk membasmi tikus.
Tanaman ini pun kerap di tanaman di pekarangan rumah atau pinggir jalan tanpa Anda sadari.
Bintaro (Cerbera manghas) sering dijadikan tanaman ornamental di sisi jalan, terutama sebagai tanaman peneduh.
Perakarannya yang cukup kuat juga ditujukan sebagai pencegah erosi di kala hujan.
Baca Juga: Cara Cegah Tikus Got Masuk Rumah, Letakkan 3 Bahan Ini di Sekitaran Rumah
Sekilas, tumbuhan ini memiliki tampilan mirip tanaman mangga.
Namun, sebenarnya bintaro merupakan tanaman pesisir pantai yang masih berkerabat dengan tumbuhan kamboja, dari famili Apocynaceae.
Hal ini menjadikannya disebut sebagai sea mango dalam bahasa Inggris.
Bintaro juga memiliki buah yang sekilas nampak mirip mangga, lengkap dengan kulit yang tampak licin dan mulus.
Buah bintaro berwarna hijau pucat saat muda, dan memerah saat matang.
Di dalam buah, terdapat biji yang terlindungi oleh serat kuat seperti pada sabut kelapa.
Meski demikian, bintaro sebenarnya memiliki racun yang sangat kuat.
Sebagaimana tumbuhan dari famili kamboja lain, bintaro memiliki senyawa cardiac glycoside, yang dapat menghambat kerja pompa ion kalsium pada jantung.
Senyawa pada bintaro ini dinamakan cerberin, diambil dari Cerberus, sosok mitologis anjing berkepala tiga penjaga alam bawah peliharaan Dewa Kematian Yunani Kuno, Hades.
Jika dikonsumsi, maka cerberin akan mengakibatkan gangguan ritme jantung, dan menyebabkan arrythmia (detak jantung tak teratur) yang dapat berujung pada henti jantung.
Oleh sebab itu, buah ini sering dijadikan bahan pembuatan racun untuk dioleskan pada anak panah.
Meski berbahaya, namun buah bintaro juga ternyata menyimpan manfaat.
Buah ini sering dimanfaatkan masyarakat lokal sebagai pengusir tikus.
Konon, dengan meletakkan buah bintaro di sudut ruangan, maka tikus akan menjauhi lokasi tersebut.
Sayangnya, klaim tersebut belum diverifikasi secara saintifik.
Jika Anda tertarik mencoba metode tersebut, harap berhati-hati dengan selalu mencuci tangan setelah memegang buahnya, untuk menghindari paparan cerberin.
Lalu bagaimana cara penggunaan buah bintaro sebagai racun tikus alami ini?
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, berikut cara menggunakan buah bintaro untuk mengusir tikus.
Pertama, ambil satu buah bintaro yang mentah seukuran kepalan tangan atau lebih.
Kemudian, belah buah bintaro menjadi bagian-bagian kecil.
Selanjutnya, potongan buah bintaro tersebut dihaluskan menggunakan blender.
Campuran dengan air sebanyak 5 liter.
Hasil campuran air dan buah bintaro yang sudah diblender tersebut kemudian didiamkan selama 48 jam atau dua hari.
Setelah dua hari, rendaman buah bintaro tersebut disaring, ambil airnya, sedangkan ampasnya dibuang.
Pestisida nabati untuk tikus tersebut sudah siap digunakan dengan dosis 250 cc per tangki semprot.
Penyemprotan hanya dilakukan di pinggir tanaman.
Adapun frekuensi penyemprotan adalah dua hingga tiga kali dalam seminggu.
Pestisida nabati ini berfungsi untuk mengusir tikus saja.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Bukan Hanya Nama Wilayah, Begini Penampakan Buah Bintaro nan Mematikan
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR