Salah satu alasan untuk mencuci pakaian baru yakni untuk mencuci pewarna tambahan yang dapat ditransfer ke kulit atau pakaian lainnya.
Sebagian besar kain yang terbuat dari serat sintetis (poliester, akrilik) diwarnai dengan pewarna azo-anilin.
Pewarna ini dapat menyebabkan reaksi kulit yang parah bagi orang-orang, terutama anak kecil, yang alergi terhadapnya.
Jika alerginya parah, ruamnya akan mirip dengan poison ivy.
Tetapi, reaksi yang tidak terlalu parah dapat menyebabkan bercak kulit yang kering dan meradang.
Baju baru memungkinkan untuk mentransfer kutu, kudis, bakteri, dan jamur dari satu orang ke orang lain ketika pakaian dicoba.
Ruang ganti bisa menjadi tempat berkembang biak segala sesuatu mulai dari virus hingga penyakit kaki atlet.
Dan, yang paling penting, pakaian baru harus dicuci untuk menghilangkan lapisan kimia seperti Urea-formaldehida yang dikenakan produsen pada pakaian untuk meningkatkan tekstur dan mengurangi kerutan.
Hasil akhir tidak akan mengganggu semua orang, tetapi jika memiliki kulit sensitif, Anda dapat mengembangkan ruam terutama di area kontak konstan seperti ketiak, kerah, manset, serta pinggang dan paha celana.
Urea-formaldehida sering kali merupakan bahan kimia yang digunakan untuk mencegah pembentukan jamur pada pakaian yang harus dikirim jarak jauh dalam wadah yang panas dan lembab dari Asia dan Amerika Selatan ke Amerika Serikat.
Ini memiliki bau yang sangat tajam yang akan tertinggal di kain sampai pakaian dicuci.
Satu kali pencucian mungkin tidak akan menghilangkan semua formaldehida tetapi Anda akan mengurangi resin secara signifikan, dan akan terus dihilangkan dengan setiap pencucian.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR