SajianSedap.com - Anda sering merasak tiba-tiba jatuh saat tidur?
Biasanya kita mimpi terjatuh sampai sedikit terbangun lantaran terasa begitu nyata.
Pasti pernah kah?
Nah ternyata ada nama ilmiah dari kejadian ini, lo.
Bahkan, Dokter mengatakan kalau hal ini sebenarnya wajar terjadi.
Tapi kalau sering banget dialami, kita harus memeriksakan diri ke dokter.
Bisa jadi ada gangguan penyakit lebih lanjut di dalam tubuh.
Sensasi merasa jatuh saat tidur adalah hal yang kerap dialami oleh sebagian besar orang
Lalu muncullah isu kalau hal ini jadi tanda hampir mati karena berhentinya aliran darah dan napas?
Penjelasan dokter Dokter sekaligus Praktisi Kesehatan Tidur dan Konsultan Utama Snoring & Sleep Disorder Clinic RS Mitra Kemayoran, Andreas Prasadja membantah keabsahan unggahan tersebut.
"Tidak benar," ujarnya, saat dihubungi oleh Kompas.com, Sabtu (15/10/2022).
Menurut Andreas, sensasi ketika merasa jatuh saat tidur itu adalah hypnic jerk yang terjadi karena gerakan kaki.
"Namanya hypnic jerk. Kaki bergerak kaget karena lompatan pada syaraf reticular di batang otak," jelas Andreas. Sensasi ketika merasa jatuh saat tidur itu juga bukan disebabkan karena berhentinya aliran darah dan napas.
"Jika nafas terhenti, bangun dengan tersedak karena sesak, itu sleep apnea. Ngorok," kata dia.
Sementara sleep apnea dan hypnic jerk menurut Andreas adalah dua hal yang berbeda meskipun keduanya sama-sama merupakan jenis dari gangguan tidur.
Dilansir dari Sleep Foundation, hypnic jerk adalah gerakan otot yang terjadi secara tidak disengaja dan tiba-tiba saat Anda sedang tidur.
Gerakan ini terjadi secara acak dan mempengaruhi salah satu sisi tubuh, seperti lengan kiri dan kaki kiri.
Umumnya, hypnic jerk terjadi ketika transisi antara terjaga menuju ke tidur.
Selain gerakan otot yang bisa membuat Anda tersentak saat tidur, hypnic jerk juga memberikan sensasi atau gambaran halusinasi atau mimpi di mana Anda seolah-olah merasa terjatuh.
Tak hanya merasa seolah-olah terjatuh, halusinasi itu juga bisa berbentuj silau lampu yang mendadak menyala, mendengar suara benturan, derak, atau gertakan.
Bagi sebagian besar, hypnic jerk tidak menimbulkan rasa sakit meskipun beberapa orang lainnya melaporkan sensasi kesemutan atau nyeri.
Hypnic jerk bisa terasa berbeda pada waktu yang berbeda.
Terkadang gangguan tidur dini terasa cukup kuat sehingga membangunkan tidur Anda.
Sensasi ini bisa terjadi pada usia berapa pun.
Namun, lebih sering terjadi pada orang dewasa.
Para peneliti belum mengetahui alasan pasti penyebab terjadinya hypnic jerk.
Kendati demikian, hypnic jerk dan jenis mioklonus lainnya diyakini dimulai di bagian otak yang mengontrol respons kejutan.
Ketika Anda tertidur, para peneliti menduga bahwa kadang-kadang terjadi gangguan antara saraf di batang otak retikuler menciptakan reaksi yang mengarah ke hypnic jerk.
Meskipun penyebabknya belum diketahui secara pasti, terdapat faktor risiko tertentu yang meningkatkan kemungkinan Anda mengalami hypnic jerk.
Misalnya, konsumsi kafein dan stimulan yang berlebihan, olahraga berat sebelum tidur, stres emosional, dan kurang tidur.
Apakah Hypnic Jerk Berbahaya?
Andreas Prasadja mengatakan bahwa hypnic jerks merupakan hal yang wajar terjadi. "Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, wajar kok sesekali," ungkapnya.
Dengan kata lain, hypnic jerks tidak cukup membahayakan.
Bahkan 70 persen orang pernah mengalami hypnic jerks saat tidur.
Gerakan akibat hypnic jerks bisa saja membuat hentakan yang sangat keras sehingga menyebabkan cedera ringan.
Namun, itu tidak umum terjadi.
Akan tetapi, Andreas mengatakan bahwa hypnic jerks perlu diperiksakan jika kerap terjadi.
"Jika sering terjadi, baru perlu diperiksakan," tandasnya.
Soalnya bisa jadi ada penyakit lebih lanjut dan masalah kesehatan di dalam tubuh.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Merasa Tiba-tiba Jatuh saat Tidur, Benarkah Tanda Akan Meninggal?"
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR