Terutama soal ketersediaan atau volumenya.
Bila sudah berkurang, jangan tunda untuk mengisi kembali.
Paling penting lagi, pastikan mengisinya dengan cairan yang memang dirancang khusus untuk wiper.
Tak sedikit pemilik mobil berasumsi boleh mengisi tabung reservoir menggunakan air sabun biasa yang mengandung detergen.
Hal tersebut salah kaprah.
Bahkan menurut Kepala Bengkel Nasmoco Majapahit Semarang Bambang Sri Haryanto, penggunaan cairan berbahan kimia tertentu seperti detergen berbahaya lantaran berisiko membuat kaca mobil buram.
"Detergen menghasilkan banyak busa yang menyebabkan visibilitas menurun. Saat terpapar sinar matahari, sisa detergen memicu bercak-bercak putih di permukaan kaca," kata Bambang kepada Kompas.com, Senin (28/11/2022).
Kotoran detergen yang mengering, juga bisa menyumbat lubang washer.
Hal itu jadi biang kerok semprotan carian yang keluar dari nozel kecil.
"Dampak negatifnya, muncul butiran seperti pasir yang menumpuk di lubang nozel. Senyawa detergen bisa bereaksi berubah wujud lengket dan banyak debu halus jadi menempel. Hal itu bisa membuat kaca tergores," ucapnya. Anjar Rosjadi, Research & Development (R&D) Product Planning Division Head PT Astra Daihatsu Motor mengatakan, mengisi cairan wiper sebaiknya menggunakan cairan khusus sesuai dengan spesifikasi.
Ada kandungan pH yang khusus dirancang meningkatkan visibilitas.
Multifungsi, pertama menjaga kejernihan kaca mobil, lebih dari itu juga memberikan perlindungan, seperti lapisan kaca dan karet wiper sendiri.
"Cairan wiper yang bagus memberikan efek daun talas. Ari menempel dan sendirinya akan tersapu angin. Kinerja wiper jadi ringan," kata dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jangan Terlalu Sering, Pahami Dampak Isi Radiator Pakai Air Biasa"
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR