SajianSedap.com - Indonesia adalah salah satu negara tropis di dunia, yang mana sering mengalami cuaca panas.
Dengan kondisi ini, banyak orang mengandalkan kipas angin atau AC untuk mendinginkan dan menyejukkan rumah mereka.
Namun, bagi sebagian orang, kipas angin dianggap menjadi pilihan terbaik untuk memberikan efek sejuk yang lebih murah dan hemat energi jika dibandingkan pendingin udara atau AC.
Baik itu kipas angin gantung atau berdiri, keduanya memberikan kesejukan di tengah gerah dan panas di sebuah ruangan.
Namun pernahkah Anda merasa bahwa kipas angin Anda mulai kehilangan kesejukannya setelah beberapa waktu?
Jika ya, itu bisa terjadi karena Anda jarang membersihkannya dan debu serta kotoran menumpuk.
Sementara kipas angin berdiri bisa dibersihkan dengan mudah karena bisa dipindahkan, bagaimana dengan kipas angin gantung?
Banyak orang enggan membersihkan kipas angin gantung secara berkala karena dapat mengotori ruangan lebih luas.
Namun sebenarnya membersihkan kipas angin gantung memiliki trik sendiri agar tidak mengotori ruangan seperti berikut ini. Yuk simak!
Sebelum mulai membersihkan kipas, kumpulkan beberapa alat yang dibutuhkan, termasuk tangga sebagai alat yang paling penting.
Ana Andres dari Tidy Choice mengingatkan agar tidak tergoda menggunakan kursi sebagai pengganti tangga. Menurutnya, sebagian besar kecelakaan di rumah adalah orang yang terjatuh dari kursi.
Alat yang dibutuhkan:
Pastikan kipas angin dan bola lampu dalam keadaan mati dan kipas angin telah berhenti sepenuhnya sebelum mencoba membersihkannya.
Andres mengatakan, Anda bisa meletakkan terpal di lantai, karpet dan perabot di dalam ruangan untuk melindunginya dari debu dan kotoran yang jatuh dari kipas angin.
Selanjutnya, siapkan tangga. Pastikan tangga stabil dan tidak bergerak saat Anda membersihkan kipas angin di langit-langit.
Pastikan pula area tersebut memiliki ventilasi yang baik dengan membuka jendela.
Walter E. Bennett dari Green Leaf Air menyarankan menggunakan kain mikrofiber untuk membersihkan debu dan kotoran pada bilah kipas.
Bersihkan dari tengah ke bagian ujung. Selesaikan proses ini untuk setiap baling-baling.
Sarung bantal juga dapat digunakan untuk membersihkan kipas angin gantung. Anda dapat masukkan bilah kipas ke dalam sarung bantal lalu mengelapnya sehingga debu terkumpul di sarung bantal.
Untuk kotoran atau debu yang membandel, gunakan pembersih serbaguna dan kain mikrofiber.
Anda juga dapat membuat larutan pembersih sendiri dengan mencampurkan air dan cuka putih dengan jumlah takaran yang sama dalam botol.
Karina Toner dari Spekless Cleaning menyarankan untuk menggunakan pembersih secukupnya untuk membuat kain mirkofiber sedikit lembap.
Hal ini untuk menghindari kerusakan pada motor kipas angin. Jangan lupa untuk membersihkan housing dan bagian lain.
Langkah terakhir, gunakan kain mikrofiber yang kering untuk mengeringkan kipas angin secara menyeluruh dan menghilangkan kelembapan berlebih.
Melansir dari Lifehacker, kipas angin gantung yang jarang dibersihkan akan terlihat kotor dan mengurangi keindahan estetika rumah.
Selain itu, kipas angin gantung yang jarang dibersihkan juga menjadi sarang penumpukan debu juga kotoran.
Jika tak dibersihkan, kotoran akan semakin menumpuk dan merusak motor dari kipas angin.
Awalnya mungkin hanya menimbulkan suara berisik saja, namun lama kelamaan akan merusak komponen dari mesin kipas angin gantung yang ada.
Bahaya atau kerugian selanjutnya, tumpukan debu dan kotoran ini tak akan bisa membersihkan udara di dalam ruangan dengan baik.
Di mana fungsi kipas angin gantung sendiri selain menyejukkan ruang juga membuat udara mengalir lancar sehingga radikal bebas di udara bisa tersapu pergi.
Alih-alih membersihkan udara dalam ruangan, kipas angin gantung yang kotor justru bisa menyebarkan debu dan sumber polutan.
Jika buah hati atau anggota keluarga mudah terkena flu atau alergi debu, bisa jadi karena kipas angin gantung Anda sudah sangat kotor.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 4 Langkah Membersihkan Kipas Angin Gantung agar Tak Jadi Sarang Debu
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR