SajianSedap.com - Hari kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus sudah dekat.
Tentu saja banyak acara, lomba hingga promo-promo menarik pada hari kemerdekaan ke 78 ini.
Nah, salah satu yang tak bisa dilewatkan adalah lomba 17 Agustus, nih.
Lomba-lomba ini tentu saja dinantikan banyak orang, terutama anak-anak.
Saat lomba 17 Agustus, rasanya tak lengkap kalau tak ada lomba makan kerupuk.
Apakah di daerah mu sudah dipersiapkan?
Jadi lomba yang sering dilakukan setiap tahunnya, ternyata ajang makan kerupuk ini ada sejarah dan makna di baliknya, loh!
Penasaran, kan?
Mari simak sejarah lomba makan kerupuk dan makna di baliknya berikut ini.
Diketahui bahwa lomba makan kerupuk ini dengan menggantungkan kerupuk di tali dan orang-orang dengan tangan di bawah dan berusaha menghabiskan kerupuk tersebut.
Siapa yang menghabiskan paling cepat dialah pemenangnya.
Ternyata bukan sekadar untuk bersenang-senang, lomba makan kerupuk menyimpan sejarah dan filosofi tersendiri, loh.
Melansir dari Kompas.com, sejarah lomba makan kerupuk dijabarkan oleh sejarawan dan penulis buku Jejak Rasa Nusantara: Sejarah Makanan Indonesia, Fadly Rahman.
“Seiring dengan kemerdekaan Indonesia, banyak perlombaan-perlombaan yang diadakan saat masa tahun 1950-an,” ujar sejarawan sekaligus sekaligus dosen Departemen Sejarah Universitas Padjajaran seperti dikutip dari Kompas.com.
Pada masa tersebut kondisi politik dan keamanan negara sudah mulai kondusif, karena pada 1945 hingga 1950-an masih banyak peperangan yang mengharuskan rakyat Indonesia mempertahankan kemerdekaannya.
Sehingga masyarakat tidak sempat merayakan kemerdekaan Indonesia dengan beraneka macam perlombaan dan perayaan meriah.
Namun pada 1950-an mulai bermunculan lomba untuk memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia.
“Bahkan Bung Karno kala itu mendukung kegiatan-kegiatan hiburan rakyat seperti perlombaan-perlombaan ini,” jelas Fadly.
Perlombaan itu bertujuan untuk menghibur rakyat setelah masa peperangan berakhir. Ada lomba panjat pinang, tarik tambang, dan makan kerupuk.
Lomba makan kerupuk menjadi salah satu lomba pertama yang diadakan untuk memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia kala itu.
Sebab kerupuk identik sekali sebagai makanan rakyat jelata di masa perang.
Kerupuk biasa dikonsumsi oleh kebanyakan masyarakat Indonesia yang berada di strata sosial dan ekonomi bawah.
“Jadi dengan makan nasi dan kerupuk, tanpa kecap dan garam pun mereka (rakyat jelata di saat perang) sudah bisa bertahan hidup,” papar Fadly.
Hal tersebut yang mendasari mengapa ada lomba makan kerupuk.
Bertujuan untuk mengingatkan kepada masyarakat Indonesia bahwa saat perang kondisinya sangat memprihatinkan dan sulit.
Kerupuk sendiri sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia sangat lama.
Nama kerupuk sudah disebutkan dalam naskah Jawa kuno sebelum masa abad ke-10 masehi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kenapa Ada Lomba Makan Kerupuk Saat 17 Agustus?".
KOMENTAR