SajianSedap.com - Sebagai orang Indonesia, tentunya kita akan mudah menemukan ikan di pasar hingga warung dekat rumah.
Kita juga bisa memilih mau masak ikan air laut atau ikan air tawar.
Saking banyaknya jenis, kita pun bisa mengonsumsi yang berbeda hingga satu bulan ke depan.
Walau rasanya enak, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum membeli ikan.
Karena jenis ikan ini bisa jadi penyebab kanker pada remaja, khususnya wanita.
The US Food and Drug Administration and the Environmental Protection Agency (FDA) atau badan pengawas makanan dan obat-obatan Amerika Serikat melaporkan, ada beberapa jenis ikan yang mengandung merkuri.
Seperti yang kita tahu, merkuri adalah zat beracun.
Risiko keracunan merkuri ikan bisa terjadi, terutama bagi ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan anak-anak.
Penelitian menunjukkan, merkuri punya efek buruk pada otak.
Hal ini tentu akan berbahaya bagi tumbuh kembang anak.
Dilansir dari elitereaders.com, FDA dan EPA menyarankan, wanita usia subur mulai dari 16 tahun hingga 49 tahun sebaiknya membatasi mengonsumsi ikan bermerkuri.
Lalu, berapa banyak porsi ikan yang aman dikonsumsi?
Ibu hamil dan menyusui bisa makan tiga porsi ikan dengan tingkat merkuri rendah dalam seminggu.
Sedangkan ikan dengan level merkuri tinggi, cukup sekali seminggu mengonsumsinya.
Anak-anak berusia dua tahun ke bawah bisa makan hingga dua porsi per minggu.
Supaya tidak salah konsumsi jenis ikan, sebaiknya cek daftar ikan dan kadar merkuri yang disarankan oleh FDA.
- Perch air tawar
- Skate
- Skipjack Tuna (canned light)
- American and Spiny Lobster
- Jacksmelt
- Boston atau Chub Mackarel
- trout
- Cumi-cumi
- kepiting
- Kerang
- Ikan lele
- Teri
- Sarden
- Salmon
- Tiram
- Nila
- Tuna (semua jenis kecuali bigeye dan cakalang)
- kerapu
- kakap
- Monkfish
- Ikan todak
- Tilefish (ikan dari teluk Meksiko)
- Hiu
- Marlin
- Tuna Bigeye
Nah, berhati-hatilah saat membeli ikan laut dalam, terutama ya, perhatikan daftar ikan yang mengandung merkuri tinggi, sebaiknya jangan dibeli.
Selain ikan, cara masak seperti ini juga bisa menumbuhkan bibit kanker pada tubuh.
Pernah dengar kalau makanan gosong sebabkan kanker?
Ternyata hal itu bukan cuma mitos belaka.
Penelitian menunjukkan kalau dalam jangka waktu panjang, mengonsumsi makanan gosong bisa menghasilkan senyawa-senyawa bersifat karsinogenik.
Baik karbohidrat, lemak, maupun protein sama-sama akan menghasilkan produk yang tidak aman jika dipanaskan tinggi atau sampai gosong.
Karbohidrat seperti tepung, gula, atau roti dalam suhu tinggi akan berubah menjadi senyawa yang disebut akrilamid.
Senyawa ini muncul kalau proses pembuatan makanan seperti kentang goreng, roti bakar atau karbohidrat lain dibuat dengan melibatkan panas lama dan tinggi di atas 150 derajat Celcius.
Hal yang sama juga berlaku pada minyak atau makanan tinggi lemak seperti daging.
Saat dipanaskan lama pada suhu di atas 150 derajat Celsius, sebagian lemak akan berubah menjadi senyawa-senyawa yang bersifat karsinogenik.
Makin tinggi suhunya dan makin lama proses pemanasannya, makin tinggi pula tingkat senyawa karsinogenik yang dihasilkan.
Baca Juga: Salah Besar Telan Nasi Bulat-bulat, Cara Mengatasi Keselek Duri Ikan Ternyata Cukup Pakai Permen
KOMENTAR