SajianSedap.com - Memiliki wajah awet muda seiring pertambahan usia selalu menjadi dambaan banyak orang, terutama wanita.
Sehingga berbagai cara coba dilakukan, mulai dari perawatan, gaya hidup sehat, olahraga, dan lainnya.
Apalagi melihat publik figur yang sering berseliweran di layar kaca dengan wajah cantik dan awet mudanya, membuat banyak orang termotivasi untuk memiliki wajah cantik dan awet muda juga.
Salah satu artis senior yang sering dipuji-puji dengan kecantikan dan awet mudanya adalah Wulan Guritno.
Di usianya yang sudah menginjak angka 42 tahun dan memiliki tiga orang anak, wajah awet mudanya selalu menarik perhatian.
Ia sering mengunggah foto dirinya dengan tubuh kencang serta otot perut yang terlihat cukup jelas di akun Instagram pribadinya, hingga dibanjiri komentar netizen.
Tak heran, bukan hanya kaum adam yang terpikat, banyak wanita juga menginginkan tubuh dengan body goals seperti milik Wulan Guritno.
Netizen menyebut bahwa perawakannya masih seperti gadis 20 tahun. Bahkan Wulan Guritno dijuluki sebagai "hot mama".
Namun, wajah awet muda dan bentuk tubuh yang menawan itu tak didapatkannya begitu saja.
Mungkin banyak orang mengira ia banyak melakukan perawatan dan diet, tapi ada 1 hal khusus yang dilakukannya sejak dulu. Simak berikut ini.
Artis peran Wulan Guritno berbagi kiat bagaimana ia bisa memiliki tubuh yang kencang di usianya yang sudah menginjak kepala 4.
Rupanya, Wulan memilh berhenti mengonsumsi gula sejak berusia 35 tahun.
Hal ini diungkapkan Wulan dalam video yang diunggah di kanal YouTube 3SECOND TV.
“Mereka bilang aku awet muda, ya, itu enggak datang dari langit atau jatuh dari pohon. Semua butuh dijaga dan dirawat. Aku olahraga, aku juga enggak makan gula sejak umur 35. Karena gula itu mempercepat penuaan,” ucapnya.
Sebuah studi tahun 2016, mengungkapkan, peningkatan konsumsi gula telah terbukti akan meningkatkan kadar dopamin dengan cara yang mirip dengan penggunaan narkoba.
Untuk itu, wajar bila gula bisa membuat kita ketagihan untuk terus mengonsumsi dan mengecap rasa manisnya di lidah.
"Karena indra perasa menginginkan rasa manis, kita cenderung menginginkan makanan yang lebih bergula, sehingga berpotensi menyebabkan pesta gula (gula berlebih),” ujar ahli gizi Laure O'Connorn.
Sebagian besar dari kita sebenarnya sudah mengetahui dampak langsung dari kelebihan gula.
Lauren mengatakan, gula akan meningkatkan nafsu makan, membuat keinginan kita untuk mengonsumsi makanan manis menjadi lebih tinggi.
Kerusakan yang disebabkan oleh kelebihan mengonsumsi gula bahkan akan mendatangkan efek sangat buruk bagi tubuh.
“Penambahan berat badan, kelebihan lemak di sekitar bagian tengah, potensi kondisi diabetes, dan risiko penyakit jantung,” ujar Lauren.
Tapi, jika gula yang kita konsumsi berasal dari buah, seperti mangga pisang atau nanas, maka tak akan menyebabkan masalah ksehatan jika dikonsumsi secara teratur.
Karbohidrat kompleks seperti millet, beras merah, kacang-kacangan, dan biji-bijian juga baik untuk kesehatan.
Kita tetap bisa mengonsumsi gula dari jus tebu, tetapi bukan gula yang telah mengalami pemrosesan.
Kurma, gula kelapa, madu, sirup maple bisa menjadi alternatif gula yang menyehatkan.
Alternatif gula sehat ini tidak hanya dapat membantu penurunan berat badan, tetapi juga dapat meningkatkan kesehatan jantung, mengendalikan diabetes, dan mencegah perubahan suasana hati.
Kita bisa berhenti mengonsumsi gula mulai dari mengendalikan tingkat konsumsi, seperti meminimalisir konsumsi makanan manis.
Efek jangka panjang dari mengganti pola makan penuh gula dengan makanan padat nutrisi dan menyehatkan jantung bahkan lebih mengesankan.
Paling berpengaruh, membatasi konsusmi gula dapat membuat Anda terhindar dari diabetes.
Kelebihan gula dapat menyebabkan penumpukan deposit lemak di sekitar hati Anda.
Deposit ini berkontribusi terhadap resistensi insulin dan merusak kerja pankreas yang bertugas memproduksi insulin, menurut Robert Lustig, MD, penulis Fat Chance: Beating the Odds Against Sugar, Processed Food, Obesity, and Disease.
Dalam sebuah studi yang mengevaluasi konsumsi gula di 175 negara, Lustig menemukan bahwa makan 150 kalori gula tambahan membuat orang 11 kali lebih mungkin mengembangkan diabetes tipe-2, dibandingkan dengan mengonsumsi 150 kalori dari protein atau lemak.
Artikel ini telah tayang di Kompas dengan judul Rahasia Awet Muda Wulan Guritno, Tak Konsumsi Gula
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR