Selain memberikan keharuman, menggunakan minyak esensial bunga melati juga bisa melembutkan dan melembapkan kulit.
Bunga ini diyakini juga bisa menyamarkan stretch mark dan bekas luka.
Caranya, gerus bunga melati dan campurkan dengan minyak kelapa hingga berbentuk pasta.
Kemudian, aplikasikan pasta tersebut pada kulit untuk memberikan efek mengencangkan dan meningkatkan elastisitasnya.
Bunga melati mengandung benzil benzoat, asam benzoat dan benzaldehida, ketiganya punya sifat antiseptik. Membuat bunga ini bisa dimanfaatkan sebagai penyembuh luka.
Minyak esensial bunga melati dapat diaplikasikan pada luka ringan dan luka sayat untuk memberikan pereda instan.
Melati yang dikonsumsi sebagai teh atau digunakan dalam bentuk minyak esensial memiliki efek sedatif terhadap sistem saraf, sehingga dapat membantu menenangkan saraf yang tegang.
Seperti pada banyak tumbuhan, bunga melati tampaknya memiliki kualitas adaptogenik yang dapat mengatur atau menenangkan sistem saraf sesuai kebutuhan.
Senyawa penenang yang ditemukan di dalamnya diyakini bisa membantu mendapatkan tidur yang lebih nyenyak, menginduksi tidur pada penderita insomnia dan memperbaiki pola tidur yang tidak teratur.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam European Journal of Applied Physiology, seperti dikutip oleh Indigo Herbs, menemukan bahwa aroma bunga melati memiliki efek sedatif pada aktivitas saraf otonom dan suasana hati.
Para peneliti menemukan, menghirup bunga melati, dan juga lavender, mampu menurunkan denyut jantung serta memunculkan perasaan tenang dan rileks, membantu para peserta penelitian tertidur lebih mudah.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "9 Manfaat Bunga Melati untuk Kesehatan dan Cara Mengolahnya".
KOMENTAR