Kedua kelompok anggrek menunjukkan hasil yang sama untuk kesehatan tanaman secara keseluruhan.
Hal ini menunjukkan bahwa es batu adalah cara yang efektif dan aman untuk menyirami anggrek.
Meskipun uji coba hanya mencakup anggrek ngengat, anggrek jenis lain juga dapat disiram dengan es batu.
Dinginnya es batu tidak akan menyakiti tanaman karena es mencair relatif cepat.
Para peneliti menemukan bahwa suhu media tanam kulit kayu hanya turun beberapa derajat sementara es batu meleleh, tidak cukup untuk merusak akar.
Tentu saja, jumlah air yang dibutuhkan anggrek dapat bervariasi berdasarkan suhu ruangan, cahaya, kelembapan, dan jenis media tanam.
Misalnya, media tanam lumut menahan kelembapan lebih lama daripada serpihan kulit kayu.
Rekomendasi dari studi adalah mulai dengan tiga es batu seminggu dan awasi tanaman Anda untuk melihat apakah airnya cukup.
Mengecek akarnya adalah cara mudah untuk mengetahuinya.
"Akar yang berwarna keperakan membutuhkan kelembapan, sedangkan akar yang berwarna hijau cerah terhidrasi sepenuhnya," ujar Boonekamp.
Isyarat lainnya adalah daun anggrek.
Tanaman yang kurang air akan memiliki daun yang keriput, berwarna hijau kusam, dan lemas.
Meskipun sangat sulit untuk menyirami anggrek dengan metode es batu, ada baiknya untuk memeriksa media tanam sebelum menambahkan es batu.
Masukkan jari sekitar satu inci ke dalam kulit kayu atau lumut.
Jika jari Anda terasa lembab, jangan menyiram dulu.
Tunggu beberapa hari dan periksa lagi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Harus Tahu, Manfaat Meletakkan Es Batu pada Tanaman Anggrek".
KOMENTAR