SajianSedap.com - Momen pernikahan atau lamaran adalah momen sakral yang pastinya sangat ditunggu oleh setiap pasangan.
Tak jarang agar momen ini berjalan dengan lancaran, persiapan pun dilakukan jauh-jauh hari.
Berbagai 'printilan' khas lamaran atau pernikahan pun juga turut dipersiapkan.
Salah satunya termasuk makanan.
Khususnya bagi masyarakat Jawa, ada beberapa makanan yang biasanya khas untuk dibawa.
Hal ini biasanya berkaitan dengan adat dan budaya.
Bahkan biasanya juga berkaitan dengan agama.
Akan tetapi unutk adat Jawa biasanya ada makanan wajib yang hingga kini amsih dibawa untuk seserahan atau hantaran pernikahan.
Namun selain itu, ternyata ada loh makanan yang pantang dibawa untuk hantaran atau seserahan.
Jadi bagi Anda yang dalam waktu dekat ingin mengadakan pernikahan atau lamaran perlu tahu makanan yang pantang dibawa untuk hantaran atau seserahan pernikahan ini.
Murdijati Gardjito atau akrab disapa Bu Mur, guru besar Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Gajah Mada kepada Kompas.com mengatakan bahwa makanan untuk hantaran pernikahan haruslah kudapan yang manis dan lengket.
Baca Juga: Teka-teki Donat Kenapa Ada Lubangnya Terbongkar, Ternyata Ada Hubungannya dengan Kisah Sosok Ini
Sebab dua hal tersebut merupakan perwujudan atas harapan pernikahan yang bahagia dan pasangan yang selalu lekat.
"Dua kata kunci dalam makanan hantaran itu pasti lekat dan pasti manis," kata Mur kepada Kompas.com, Rabu (01/12/2021).
Jika merujuk pada hal tersebut, maka wajar apabila kue tradisional untuk hantaran umumnya terbuat dari beras ketan atau tepung ketan.
Mur menyebut setidaknya ada empat makanan yang wajib dibawa untuk hantaran yaitu wajik coklat, jenang, jadah, dan pisang raja.
Di luar daripada itu, ada pula kudapan yang tak boleh dibawa untuk hantaran pernikahan, yaitu makanan bercita rasa pahit dan asam.
"Kalau pantang ya yang rasanya pahit sama asam," ungkap Mur.
Menurut penjelasan ringkas dari Mur, dua rasa ini bertentangan dengan filosofi makanan hantaran yang manis dan lengket.
Itulah sebabnya Anda tak boleh membawanya untuk hantaran.
"Pakemnya terbuat dari gula, ketan, dan kelapa. Kalau asam dan pahit tidak boleh," tambahnya.
Kendati demikian Mur tidak menyebutkan secara pasti jenis makanan tersebut.
Intinya, hanyalah kudapan atau buah yang asam dan pahit.
Lebih jauh, Mur juga menerangkan bahwa tidak aturan dalam pengemasan kue tradisional untuk hantaran.
Oleh sebab itu kamu bisa mengkreasikannya sesuai selera.
"Yang penting hanya makanannya, tapi soal bentuknya kayak apa itu tidak diatur," ungkap Mur.
Terkait perbedaan jenis makanan untuk hantaran di suatu daerah pun merupakan hal yang lumrah.
Pasalnya masing-masing daerah memiliki bahan pangan yang berbeda.
"Karena sumber daya alamnya berbeda, jadi menyesuaikan dengan apa yang ada," pungkasnya.
Nah sekarang sudah tahu kan makanan yang pantang dibawa untuk seserahan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Makanan Pantangan dalam Hantaran Pernikahan Jawa, Apa Saja?
Cara Menghilangkan Bekas Jerawat di Pipi Dengan Cepat Manfaatkan Bahan Alami Ini
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR