Mengutip dari laman Alodokter, beras shirataki diolah dari akar tanaman konjac atau konnyaku dengan nama latin Amorphophallus konjac.
Konjac merupakan tanaman asli dari Jepang yang saat ini juga telah banyak tumbuh di negara lain, seperti China dan beberapa negara di Asia Tenggara.
Di Indonesia pun nasi shirataki ini cukup populer.
Sementara itu, beras porang dibuat dari akar tanaman porang yang memiliki nama latin Amorphophallus muelleri blume.
Tanaman ini merupakan asli dari Indonesia dan banyak tumbuh di hutan-hutan pulau Jawa.
Baca Juga: Apa Itu Nasi Shirataki dan Apakah lebih Sehat dari Nasi Putih Biasa? Begini Penjelasannya
Keduanya sama-sama dinilai lebih sehat dibandingkan dengan jenis beras lainnya dan sering diandalkan untuk membantu menurunkan berat badan.
Beras shirataki maupun beras porang mengandung glukomanan yang tinggi, yaitu serat alami yang dapat terdapat pada akar tanaman.
Melansir dari laman Upi.com, pada tanaman porang, kadar glukomanan tergolong sangat tinggi, yakni mencapai 65%. Sedangkan, tanaman konjac hanya mengandung 44% glukomanan.
Selain kandungan serat yang tinggi, kedua jenis beras ini rendah kalori dan kolesterol.
Glukomanan juga dapat menurunkan kadar hormon ghrelin yang bertugas mengatur rasa lapar.
Penulis | : | Dok Grid |
Editor | : | optimization |
KOMENTAR