SajianSedap.com - Tanpa kita sadari, tagihan listrik membengkak atau meteran listrik berbunyi padahal baru diisi bisa disebabkan banyak hal.
Kebanyakan orang pasti akan mengira karena baru saja memasang AC.
Ditambah lagi penggunaan selama berjam-jam bahkan seharian penuh kerap menjadikan AC sebagai kambing hitam.
Tapi setelah membaca artikel ini, pasti berpikir ulang soal tuduhan terhadap mesin pendingin ruangan ini.
Karena ada beberapa peralatan elektronik yang kerap membuat listrik menjadi boros.
Terutama yang sering tercolok tapi tanpa terpakai.
Melansir dari Bob Vila, inilah barang-barang di rumah yang paling banyak pengeluaran listriknya:
Salah satunya bahkan jadi andalan para ibu-ibu dalam memasak.
Ada beberapa faktor yang membuat kulkas mengeluarkan lebih banyak listrik.
Mulai dari ukuran, pengaturan suhu, usia kulkas, hingga lokasi.
Maka dari itu, pertimbangkan untuk menggunakan pengukur energi agar Anda bisa mengukur penggunaan daya.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Oven Listrik Low Watt dengan Daya di Bawah 500 Watt, Tak Perlu Takut Meteran Berbunyi
Apabila ternyata hasilnya cukup besar, Anda bisa mempertimbangkan untuk mengganti kulkas yang baru.
Menurut National Grid, pemanas air rata-rata 52 galon dapat berharga lebih dari $55 per bulan atau sekitar Rp 790.000.
Nah, Anda dapat mengukur efisiensi suatu unit melalui faktor energi (EF) serta ukurannya, peringkat jam pertama, dan jenis bahan bakarnya.
Selain itu, Anda juga bisa melihat panduan Departemen Energi untuk membeli pemanas air yang hemat bahan bakar.
Apakah Anda kerap membiarkan TV menyala saat tidak di rumah? Atau, mungkin tertidur sebelum mematikan konsol game?
Kalau iya, jangan lagi dilakukan ya, karena kebiasaan buruk ini dapat menghabiskan biaya hingga $50 per tahun atau sekitar Rp 718.000, terutama jika layar terus menyala.
Menurut tinjauan komparatif oleh CNET, layar plasma adalah yang terburuk. Untuk itu, cari TV LED sebagai gantinya, dan redupkan layar ke tingkat yang nyaman saat digunakan.
Administrasi Informasi Energi (EIA) Amerika Serikat melaporkan bahwa penerangan perumahan menyumbang 7 persen dari konsumsi energi nasional pada tahun 2017.
Meskipun penggunaan dan biaya yang tepat bervariasi menurut rumah tangga, pemilik rumah dapat beralih ke lampu yang lebih efisien untuk menurunkan tagihan dan mengurangi konsumsi bahan bakar.
KOMENTAR