Sejarah bebek timbungan sudah ditemukan ketika manusia masih hidup nomaden atau berpindah-pindah.
Pada masa itu, manusia masih bergantung dengan alam dan peralatan memasak hingga bumbu masih didapatkan dari alam.
Dikutip dari naskah kuno Dharma Caruban salah satu menu Bali yang paling tradisional dalam upacara ritual adalah “Timbungan”.
Timbungan sendiri berasal dari kata “embung” atau “timbung” yang memiliki arti bambu.
Timbungan endiri adalah cara pengolahan makanan dengan bahan dasar daging unggas atau ikan yang dimaksukkan ke dalam bambu dan dicampur rengan bumbu dari rempah-rempah.
Sajian khas dan istimewa yang dihidangkan dengan mempertahankan komposisi dan cara pengolahan yang sesuai dengan resep warisan leluhur.
Pada mulanya Bebek Timbungan hanya dihidangkan pada saat ritual-ritual upacara adat Bali saja atau hanya disajikan kepada raja-raja atau pejabat tinggi saat meggelar pesta pada zaman dahulu.
Proses memasak Bebek Timbungan bisa memakan waktu selama 13 jam.
Selain bertujuan agar bumbu meresap, juga bertujuan agar tekstur daging bebek menjadi empuk dan menghilangkan bau amis.
Bebek diungkep bersama dengan bumbu selama 4-5 jam agar bumbu meresap ke daging bebek.
Kemudian bungkus bebek dengan pelepah pisang kering kemudian dimasukkan ke dalam bambu dan diasapi di atas bara api dan sekam selama kurang lebih 8 jam.
Nah bagaimana tertarik mencoba Sajian ini Sase Lovers.
Artikel ini telah tayang di Tribuntribunbaliwiki.com dengan judul Bebek Timbungan
Baca Juga: Pantas Disajikan saat Imlek, Ternyata Nastar Punya Makna Khusus saat Perayaan Tahun Baru China
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR