Oleh sebab itu, ia menganjurkan orang-orang untuk mengurangi konsumsi kafein, meskipun hal itu tergantung dari seberapa banyak yang mereka minum saat ini.
"Beberapa orang menyukai kafein dan akan minum kopi saat sahur," ucapnya.
Terkait dengan poin sebelumnya, berhenti mengonsumsi kafein secara tiba-tiba selama berpuasa dapat menimbulkan kecemasan, sakit kepala, kurangnya konsentrasi, dan kantuk.
Apalagi bila sudah mengonsumsi secara rutin sebelumnya. Lead Interventional Cardiologist di Fakeeh University Hospital di Dubai, UEA, Dr. Syed Sakib Nazir mengatakan, ketergantungan ringan terhadap kafein dapat berkembang dengan mengonsumsi dua hingga empat cangkir kopi, atau setara dengan kira-kira 350 miligram.
"Namun, ketergantungan yang signifikan muncul ketika konsumsi melebih 700 miligram," tutur Nazir.
Untuk menangani gejala ketergantungan kafein selama Ramadan, kamu dianjurkan mengurangi konsumsi kafein secara perlahan.
Bila perlu, konsumsilah alternatif yang ada, misalnya kopi tanpa kafein (decaffeinated coffee) dan teh herbal.
Jika kamu tetap ingin minum kopi selama Ramadan, sebaiknya batasi hingga dua cangkir. Minumlah sedikitnya dua jam setelah buka puasa dan dua jam sebelum sahur.
Apabila memiliki penyakit tertentu, misalnya diabetes, periksakan kondisi diri ke dokter terlebih dahulu sebelum berpuasa.
Untuk membuat kopi jadi lebih sehat dikonsumsi, Anda bisa menghindari penambahan gula serta krim rendan lemak dan buatan.
Gula, memiliki jumlah fruktosa yang tinggi, sehingga dikaitkan dengan semua jenis penyakit serius seperti obesitas dan diabetes.
Baca Juga: Cara Aman Simpan Sisa Makanan Buka Puasa untuk Dimakan Sahur, Dijamin Gak Basi dengan 3 Tips ini
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR