Hal itu dikarenakan, minum air dingin memiliki salah satu efek, yakni memproduksi lendir berlebih pada tubuh.
Padahal, kelebihan lendir tersebut mampu menurunkan fungsi sistem pertahanan tubuh sehingga mudah terserang suatu penyakit.
"Kalau minum es, efeknya terutama lokal di daerah tenggorokan. Ini terjadi karena imun turun, lalu virus atau bakteri masuk hingga membuat radang atau ISPA yang salah satu gejalanya adalah demam,” terang dr. Dien.
Lantas apakah minum teh atau es teh ini tidka boleh sama sekali.
Pada dasarnya teh aman dikonsumsi, namun sebaiknya perhatikan waktu konsumsinya.
Minum teh yang disarankan, yakni hanya dilakukan setelah buka puasa.
Itu pun sebaiknya dilaksanakan beberapa saat setelah makan besar karena teh dianggap bisa mengganggu penyerapan protein dan zat besi dari makanan.
Dia tidak menganjurkan minum teh dilakukan saat santap sahur karena setelah itu seseorang harus berpuasa atau tak punya lagi kesempatan untuk segera mengganti cairan tubuh yang mungkin hilang akibat efek diuretik teh.
Baca Juga: Tips Membuat Kue Kamir yang Lembut dan Empuk Walau Sudah Dingin, Cocok untuk Takjil Puasa
Cara Ampuh Hilangkan Bau Durian yang Menyengat di Kulkas, Gunakan Bahan Dapur Ini
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR