Jika Anda mendengar kata-kata “jekardah” yang terlintas di pikiran Anda mungkin plesetan dari Jakarta yang sering dipakai anak muda jaman sekarang. Tapi jika ternyata Ayam Geprek Jekardah justru berada di Yogya, apa arti “jekardah” di sini sebenarnya?
“Jekardah itu jelas jelas membakar lidah,” ujar sang pemilik kepada sajiansedap.com yang mengaku justru tak suka makanan pedas.
“Tapi Saya tahu, orang yang suka pedas pasti bakal jadi maniak makanan pedas” ujarnya lagi ketika ditanya alasan membuka Ayam Geprek Jekardah sejak Januari 2013 lalu.
Jebolan Fakultas Hukum yang sempat berkarir sebagai PNS ini mengaku bukan hanya soal rasa saja yang diperhatikan saat membuka restoran ayam geprek tapi juga soal kemasan. Tak heran hingga saat ini, gerainya yang berdekatan dengan Kampus UGM banyak jadi tempat makan mahasiswa.
Yang berbeda dari ayam penyet kebanyakan adalah lapisan tepung tipis hingga terasa lebih krispi. Selain itu penamaan level kepedasannya yang unik lah yang membuat orang-orang tertarik.
Ayam Geprek Jekardah menamai level kepedasan mereka dengan jenis musik yang ada. Bagi Anda yang tidak menyukai pedas Anda dapat memesan akustik yang berarti ayam geprek dengan satu biji cabai. Kalau masih kurang Anda dapat mencoba musik rock yang menggunakan cabai lima buah. Jika masih kurang juga, Anda dapat mencoba dangdut koplo yang menggunakan cabai sebanyak 20 buah! Dan ternyata penyuka ‘dangdut koplo’ adalah kaum hawa.
Ayam Geprek Jekardah menawarkan kenikmatan yang sederhana, karena kebahagiaan tidak perlu ribet bukan?
Ayam Geprek Jekardah Jl. Pandega Marta No.102B Pogung Baru, Sleman, Yogyakarta Telp. 0857-1717-2247
Ghitha
KOMENTAR