SajianSedap.com - Dulu, jumlah lipatan di topi koki merupakan tanda berapa banyak cara memasak telur yang mereka kuasai. Para koki lalu berlomba menciptakan resep dengan telur. Baik telur yang dimasak hingga matang, maupun setengah matang. Berbagai makanan lezat dengan bahan dasar telur kemudian tercipta. Namun, sebuah pertanyaan muncul, amankan makan telur setengah matang bagi kesehatan?
Telur yang tidak dimasak hingga matang dikhawatirkan masih mengandung bakteri Salmonella. Bakteri ini bisa masuk ke dalam telur akibat ayam yang terinfeksi oleh bakteri Salmonella dari lingkungannya. Bakteri ini pun berkembang di dalam tubuh ayam. Sayangnya, meski sudah terinfeksi, ayam tidak menunjukkan sakit sehingga sulit untuk mendeteksi telur dari ayam mana yang mengandung Salmonella.
Selain itu, telur juga dikeluarkan dari tubuh induk ayam melalui saluran yang juga digunakan untuk mengeluarkan feses. Hal ini juga bisa menyebabkan kulit telur bisa menjadi sumber Salmonella. Bukan hanya feses ayam, kulit telur juga bisa terkontaminasi akibat kontak dengan lingkungan, udara, pakan, dan peralatan yang kotor.
Kita memang tidak bisa menjamin semua telur bersih dari Salmonella yang dapat mengakibatkan infeksi Salmonellosis dengan gejala berupa pusing, muntah, sakit perut bagian bawah, hingga diare. Tapi, kita bisa mencegahnya dengan cara:
1. Pastikan kita memasak telur hingga matang sempurna. Jangan biarkan bagian putih telur sudah mengeras, sementara kuningnya masih cair. Sebab, ini bisa menjadi media tumbuh salmonella. Telur harus dimasak pada suhu minimal 71 derajat Celsius. Aturan ini juga berlaku saat hendak menyiapkan salad dressing.
2. Untuk membuat telur setengah matang, rebus telur ketika air sudah mendidih dan masak minimal selama 4 menit.
3. Belilah telur dari toko yang menyimpan telur pada suhu di bawah 4 derajat Celsius dan memilih telur yang masih utuh dengan kualitas baik.
4. Segera setelah sampai di rumah, cuci telur dan buang telur yang cangkangnya retak, lalu simpan telur di dalam kulkas. Waktu menyimpan telur sebaiknya 3 hingga 4 minggu saja.
5. Jika membuat masakan atau kue yang mengharuskan menggunakan telur mentah, pastikan menggunakan telur yang sudah melalui proses pasteurisasi.
6. Segera konsumsi telur yang sudah dimasak, karena CDC (Centers for Disease Control and Prevention) merekomendasikan untuk segera mengonsumsi telur yang sudah dimasak dan tidak menyimpannya pada suhu ruang lebih dari 2 jam. Kalau tidak habis, simpan sisa telur di dalam kulkas.
7. Saat menyiapkan makanan, pastikan mencuci wadah yang bersentuhan dengan telur mentah hingga benar-benar bersih untuk menghindari kontaminasi silang.
8. Ingatlah untuk selalu mencuci tangan dengan sabun hingga bersih setelah memegang telur.
Sumber: 1health.id
KOMENTAR