SajianSedap.com – Kefir dan yogurt memberikan nutrisi penting seperti protein, kalsium, vitamin B, dan bakteri yang membantu pencernaan. Terdapat beberapa perbedaan antara kefir dan yogurt, seperti jenis bakteri, rasa, dan konsistensi.
Yogurt
Kata yogurt berasal dari bahasa Turki yang mengacu pada susu kental. Asam laktat yang dihasilkan saat proses fermentasi juga bertindak sebagai pengawet, membantu susu tetap segar lebih lama. Yogurt mengandung dua jenis bakteri, Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus.
Ada dua jenis starter yoghurt: mesofilik yang berarti bahwa yoghurt starter kultur pada suhu kamar dan termofilik yang berarti yoghurt starter suka pada suhu panas. Yogurt dibuat dengan menggabungkan sedikit yogurt tua dengan susu segar. Yogurt tua berfungsi starter.
Bakteri menguntungkan yang ditemukan dalam yogurt membantu menjaga saluran pencernaan tetap bersih dan menyediakan makanan bagi bakteri baik yang ditemukan di usus. Yogurt biasanya dikonsumsi saat sarapan, sebagai camilan, atau dicampur dengan buah.
Kefir
Kefir pada awalnya berasal dari Rusia. Kefir memiliki tekstur berair, rasa asam, dan sedikit berkarbonasi. Para ahli mengatakan bahwa kefir mengandung setidaknya tiga kali lebih banyak probiotik dibandingkan yoghurt. Budaya starter kefir tradisional adalah biji-bijian kefir, yang merupakan kombinasi dari bakteri asam laktat dan ragi.
Kefir mengandung beberapa strain bakteri lain tidak umum ditemukan dalam yogurt, seperti spesies Lactobacillus, Leuconostoc, Acetobacter, Streptococcus, dan Pseudomonas. Tidak hanya itu, kefir juga mengandung strain yang berbeda dari ragi seperti spesies Candida, Kluyveromyces, dan Saccharomyces.
Satu porsi kefir non lemak memiliki kurang dari 100 kalori, tetapi memberikan 10,5 gram protein, yang membuat merasa lebih kenyang tanpa lemak ekstra, sehingga pilihan yang sempurna bagi yang ingin menurunkan berat badan.
Kefir dikenal untuk mengatur sistem kekebalan tubuh, meningkatkan produksi empedu, memberikan perlindungan alami terhadap penyakit, memperbaiki sirkulasi darah, mengatur kadar kolesterol dan gula, mengatur tekanan darah, memperkuat ginjal, memperlambat penuaan, dan banyak lagi. Kefir juga dikenal untuk mengobati gangguan pernafasan, gangguan kardiovaskular, gangguan pencernaan, gangguan urogenital, neurologis / gangguan psikologis, gangguan dermatologis, dan gangguan muskuloskeletal. (SCI/dari berbagai sumber)
FOTO: FOODTRIENTS.COM
KOMENTAR