SajianSedap.com – Sudahkah Anda tahu asal usul cendol? Jika belum, yuk, kenali asal usul cendol dari penjelasan berikut ini.
Di Jawa Tengah, cendol dikenal juga dengan nama dawet. Menurut kepercayaan yang cukup populer dalam masyarakat, nama cendol berasal dari bahasa Sunda, yakni kata ‘jendol’. Nama jendol merujuk pada sensasi saat mengonsumsi condel, terasa seperti jendolan yang dirasakan di dalam mulut.
Tidak hanya di Indonesia saja, cendol juga cukup populer di beberapa negara Asia Tenggara, seperti Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina, dan Thailand Selatan. Cendol sangat populer sebagai minuman pencuci mulut, atau bahkan hanya sekedar minuman penyegar saat siang hari. Di Thailand, cendol dikenal dengan nama Chorn Dooi, dan di Singapura dikenal dengan nama Lortchorng.
Cendol dibuat dari tepung beras, tepung tapioka, daun pandan, dan daun suji. Untuk mendapatkan bentuk cendol yang berbulir panjang tersebut, cendol yang masih berbentuk adonan dicetak menggunakan cetakan khusus. Cetakan cendol yang paling sederhana adalah saringan kukusan.
Cendol biasanya disajikan dengan tambahan es parut, gula merah cair, potongan nangka, dan santan. Rasanya? Perpaduan antara manis dan gurih. Di Sunda, orang yang sedang menikmati cendol biasanya disebut nyendol.
Tidak hanya bisa sebagai minuman penyegar saja, cendol juga mengandung gizi yang cukup banyak. Kandungan gizi yang terdapat di dalam cendol yakni, energi 878 kkal, protein 11,25 gr, lemak 14,9 gr, karbohidrat 175,37 gr, kalsium 163 mg, fosfor 230 mg, zat besi 2,28 mg, dan vitamin B 2 mg. (SCI/ dari berbagai sumber)
FOTO: YOUTUBE.COM/RASAMASA
Baca juga: MEMBUAT CENDOL DENGAN BENAR
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
KOMENTAR