SajianSedap.com – Daun sirsak merupakan bagian yang paling populer dijadikan sebagai obat tradisional. Padahal rasa kecut pada buah sirsak juga mengandung sejumlah zat asam, salah satunya asam askorbat/ vitamin C, lho.
Kandungan vitamin C pada buah sirsak tergolong cukup tinggi. Satu buah sirsak berukuran kecil sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan vitamin C harian. Sehingga, sirsak cocok untuk dimanfaatkan sebagai suplemen peningkat daya tahan tubuh.
Biasanya sirsak dikonsumsi dengan cara dibuat menjadi jus dengan tambahan gula. Namun, mengonsumsi sirsak dengan cara ini justru dapat mengurangi manfaatnya, karena sama saja kita menambahkan asupan gula sederhana dalam jus sirsak tersebut. Selain itu, jika kita mengonsumsi sirsak dengan cara dibuat menjadi jus saring, itu sama juga kita akan kehilangan cukup banyak asupan serat dari sirsak.
Walaupun sirsak memiliki rasa yang asam, namun sebenarnya cukup banyak kandungan gula di dalamnya. Hanya saja tertutupi dengan rasa asam yang juga cukup tinggi pada sirsak. Sebenarnya jika sirsak dipetik dalam keadaan matang pohon, rasanya juga sudah cukup manis tanpa tambahan gula.
Ciri sirsak yang sudah siap dipetik dari pohon yakni memiliki duri yang kecil, jarak antar duri berjauhan dan warna hijau pada bagian kulit sudah memudar. Jika Anda mendapati sirsak dengan ciri duri masih rapat dan lancip, kemungkinan sirsak dipetik dalam kondisi kurang tua.
Jika kebetulan kita mendapatkan sirsak dengan rasa yang asam. Cukup taburi sirsak yang sudah dipisahkan dari biji dan kulitnya dengan gula. Dan, makan begitu saja, tanpa dijadikan jus.
Pada biji sirsak terdapat suatu zat yang bersifat toksik, zat yang sama seperti pada daun sirsak. Zat dalam daun sirsak tersebut diteliti manfaatnya sebagai obat kanker, obat yang bersifat toksik untuk sel-sel kanker. Nah, kalau selama ini daunnya saja dipercaya sebagai obat kanker, lalu mengapa kita tidak membiasanya untuk mengonsumsi daging buahnya untuk mencegah kanker? (SP/ SCI)
FOTO: STORE.GRINREALNATURE.COM
KOMENTAR