SajianSedap.com – Kepel atau dikenal dengan Kepel Apel, Burahol, Simpol, Kecindul, atau Turalak adalah pohon langka penghasil buah yang menjadi flora identitas Yogyakarta. Lalu, apa sebenarnya buah kepel yang banyak disantap putri-putri raja ini? Yuk, kita simak ulasannya berikut ini.
Kepel berasal dari kata “Kempe”l yang berarti bersatu, maksudnya adalah menyatunya rasa dan karsa untuk menuju keinginan yang luhur, disertai tekad kerja keras yang disimbolkan dengan tangan yang mengepal.
Menurut Kanjeng Jatiningrat, tanaman kepel juga bisa berati simbol tanggung jawab pemilik rumah, untuk memuliakan tamu yang berkunjung. Makanya, kita dapat dengan mudah menemui pohon kepel di halaman depan sebelum pintu masuk keraton.
Ada juga yang mengatakan, bahwa orang yang mempunyai pohon kepel di halaman rumahnya adalah orang yang ada dalam genggaman raja.
Buah kepel sendiri banyak digemari oleh putri-putri keraton di Jawa, karena dipercaya dapat membuat keringat beraroma wangi, serta air seni tidak berbau tajam. Buah ini disajikan sebagai makanan sehari-hari dan tidak ada batasan untuk mengonsumsinya.
Abdi dalem keraton kediaman putri raja (keputren) yang disebut keparak biasanya memanen buah kepel yang telah masak di pohon. Cirinya, buah jatuh dengan sendirinya dari pohon. Apabila buah yang belum jatuh sudah dipetik, rasanya tidak begitu enak dan cenderung asam sepat.
Di sisi lain, ada juga kepercayaan yang mengatakan, apabila putri raja sedang hamil dilarang untuk mengonsumsi buah kepel, karena dikhawatirkan janin yang sedang berkembang posisinya melintang seperti biji buah kepel.
Buah kepel matang dimakan dalam keadaan segar. Dagingnya berwarna jingga mengandung sari buah yang beraroma seperti bunga mawar bercampur sawo. Buah kepel berukuran sebesar kepalan tangan, berwarna cokelat dengan biji yang menjorong berjumlah 4-6 buah, di pohon buah akan bergerombol sepanjang batang.
Dalam pengobatan, daging buah kepel berfungsi sebagai peluruh kencing, mencegah radang ginjal dan menyebabkan kemandulan sementara pada wanita. Selain itu, daun pohon kepel dapat membantu menurunkan asam urat dan kolesterol. Selain itu, terkadang daun kepel diseduh seperti daun teh, karena dipercaya dapat membuat tubuh menjadi wangi. (AM/ SCI)
FOTO: IANIMAL.RU
KOMENTAR